Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dandhy Dwi Laksono Ungkap Kisah di Balik Film Dirty Vote Yang Bikin Heboh

 

Sutradara dokumenter Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono berbagi kisah di balik layar proses produksi film yang mengungkap dugaan skenario kecurangan Pilpres 2024itu.

Bersama videografer Yusuf Priambodo, ia bercerita dalam diskusi di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Sabtu (2/3/2024) malam.

Diskusi bertajuk ‘Setelah Dirty Vote’ berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB. Puluhan peserta memadati halaman sekretariat AJI Banda Aceh di Jalan Angsa, Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh.

Menurut Juli Amin, Ketua AJI Banda Aceh, kehadiran Dandhy dan Yusuf sangat ditunggu untuk menjawab banyak pertanyaan yang selama ini terpendam ketika menyaksikan Dirty Vote, film yang dirilis pada masa tenang Pemilu 2024 dan seketika bikin heboh.

Film Dirty Vote telah ditonton lebih dari 20 juta kali dan menuai beragam komentar.

“Kok Bang Dandhy dan kawan-kawan ini cukup berani mengangkat isu-isu krusial ke publik? Ini sangat penting untuk memotivasi para jurnalis muda di Aceh,” kata Juli Amin tatkala membuka diskusi.

Dandhy bercerita bahwa mereka punya waktu cukup singkat untuk memproduksi Dirty Vote: tiga pekan sejak perencanaan sampai tayang di kanal YouTube.

“Ada keajaiban di situ,” kata Dandhy.

Faktor lain, tiga narasumber film itu selama ini menjadi ‘bintang’ media, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Muchtar, dan Feri Amsari.

Sebab itu, Dandhy hampir tidak ada kesulitan berimprovisasi cara penuturan para narasumber.

“Konsep di ilmu hukum diturunkan dalam bahasa sederhana yang dapat ditonton masyarakat umum,” katanya.

Dandhy mengatakan ada tiga faktor penting dokumenter hampir dua jam itu sukses diproduksi dalam waktu tak mencapai sebulan.

“Pertama, kru sudah standby (siap) dan terlatih, kedua narasumber terbiasa bicara di depan kamera, dan ketiga momentum (Pemilu). Karena momen itulah orang akan bicara politik,” katanya.

Ia sejak awal menduga potensi viral atau tidak film itu seimbang alias 50-50 karena diunggah di kanal YouTube baru tanpa pengikut. Promosi pun dilakukan sehari sebelumnya.

“Teman-teman tidak membayangkan film ini meledak. Ekspektasi kami tidak seviral itu,” katanya.

Sementara, Yusuf Priambodo juga menceritakan pengalamannya terlibat dalam film ini.

Ia baru menyelesaikan Ekspedisi Indonesia Baru, perjalanan keliling Indonesia dengan sepeda motor bersama Dandhy, Farid Gaban, dan Benaya Ryamizard Harobu.

Sumber Berita / Artikel Asli : Suara

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved