
Repelita Jakarta - Pemeringkatan orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2025 menunjukkan peningkatan nilai aset yang cukup besar bagi para pengusaha terkemuka.
Menurut data terbaru Forbes, R. Budi Hartono bersama Michael Hartono tetap berada di posisi puncak dengan kekayaan gabungan US$ 43,8 miliar atau setara Rp 727,08 triliun.
Posisi terbawah dalam sepuluh besar diisi oleh Sri Prakash Lohia dengan total harta US$ 8 miliar atau Rp 132,8 triliun.
Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan sekitar 17 persen selama tahun ini menjadi pendorong utama melonjaknya kekayaan para konglomerat.
Total kekayaan kolektif dari sepuluh orang terkaya mencapai angka tertinggi baru yaitu US$ 306 miliar.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat US$ 263 miliar dengan nilai tukar Rp 16.600 per dolar AS.
Dominasi R. Budi Hartono dan Michael Hartono telah berlangsung lebih dari satu dasawarsa berkat portofolio bisnis yang kokoh.
Prajogo Pangestu dari bidang petrokimia dan energi mempertahankan urutan kedua setelah kekayaannya naik 23 persen menjadi US$ 39,8 miliar atau Rp 660,68 triliun.
Keluarga Widjaja berhasil naik ke peringkat ketiga dengan harta US$ 28,3 miliar atau Rp 469,78 triliun setelah mengalami kenaikan US$ 9,4 miliar.
Low Tuck Kwong dari sektor batu bara mengalami penurunan ke posisi keempat karena asetnya berkurang US$ 2,1 miliar menjadi US$ 24,9 miliar atau Rp 413,34 triliun.
Penurunan itu dipicu oleh melemahnya harga saham perusahaan Bayan Resources hingga 16 persen sampai September akibat tekanan harga komoditas dan biaya operasi.
Tahun ini juga mencatat masuknya wajah baru di jajaran teratas seperti Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman dari industri pusat data dan teknologi.
Berikut urutan lengkap sepuluh orang terkaya Indonesia tahun 2025.
1. R. Budi Hartono & Michael Hartono – US$ 43,8 miliar (Rp 727,08 triliun)
2. Prajogo Pangestu – US$ 39,8 miliar (Rp 660,68 triliun)
3. Keluarga Widjaja – US$ 28,3 miliar (Rp 469,78 triliun)
4. Low Tuck Kwong – US$ 24,9 miliar (Rp 413,34 triliun)
5. Anthoni Salim dan keluarga – US$ 13,6 miliar (Rp 225,76 triliun)
6. Otto Toto Sugiri – US$ 11,3 miliar (Rp 187,58 triliun)
7. Tahir dan keluarga – US$ 9,8 miliar (Rp 162,68 triliun)
8. Marina Budiman – US$ 8,2 miliar (Rp 136,12 triliun)
9. Wijono & Hermanto Tanoko & keluarga – US$ 8,1 miliar (Rp 134,46 triliun)
10. Sri Prakash Lohia – US$ 8 miliar (Rp 132,8 triliun)
Peningkatan kekayaan secara keseluruhan mencerminkan pengaruh kuat dari pasar modal serta sektor energi, konsumsi, dan teknologi digital terhadap perekonomian nasional pada 2025.
Editor: 91224 R-ID Elok

