Istana Sebut Makanan Gizi Gratis Rp10 Ribu Per Porsi Sudah Dilakukan Selama Setahun

 

Pemerintah Pastikan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu Per Porsi Tetap untuk 2025

Jakarta, 1 Desember 2024 - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa uji coba program makan bergizi gratis (MBG) dengan anggaran Rp10 ribu per porsi telah dilakukan hampir setahun ini di berbagai daerah.

"Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian bisa dengan harga maksimal Rp10 ribu," kata Hasan, Sabtu, 30 November 2024.

Menurutnya, anggaran Rp10 ribu per porsi sudah mencukupi kebutuhan 600-700 kalori. Ia juga memastikan bahwa anggaran makan bergizi gratis pada tahun 2025 tetap akan sebesar Rp71 triliun.

"Anggaran untuk MBG tahun depan tetap Rp71 triliun," jelas Hasan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per anak per hari.

"Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari," kata Prabowo dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 29 November 2024.

Prabowo menambahkan bahwa meskipun awalnya ingin menetapkan anggaran sebesar Rp15 ribu per hari, kondisi anggaran yang ada hanya memungkinkan untuk Rp10 ribu.

"Kita ingin Rp15.000, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," jelasnya.

Pemerintah memperkirakan rata-rata keluarga miskin di Indonesia memiliki 3-4 anak. Dengan demikian, bantuan dari program ini dapat mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari dan per keluarga.

"Kalau rata-rata keluarga, keluarga golongan yang berada dalam keadaan, katakanlah di desil-desil bawah itu kita perkirakan anaknya rata-rata 3-4, berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp30.000 per hari, ini kalau satu bulan bisa Rp2,7 juta," tuturnya.

Prabowo menambahkan bahwa dengan adanya bantuan sosial dan tunjangan lainnya seperti PKH, pemerintah sudah berupaya maksimal untuk membantu semua lapisan masyarakat, khususnya kelompok buruh.(*)

Editor: RN Pewarta Repelita

Baca Juga