Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] IDF Akhirnya Akui Hamas tak Bisa Dikalahkan dan akan Tetap Ada di Gaza

 

oleh Andri Saubani, Antara, Anadolu

Juru bicara IDF Daniel Hagari pada Rabu (19/6/2024) mengatakan, bahwa tujuan perang sebelumnya memberantas Hamas saat ini tidak dapat tercapai. Pernyataan Hagari ini menegaskan ketegangan yang saat ini muncul di antara pejabat militer Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang beberapa hari lalu membubarkan kabinet perangnya.

"Urusan menghancurkan Hamas, membuat Hamas menghilang, itu ibarat melempar pasir ke mata publik," kata Hagari kepada Channel 13 dilansir Times of Israel.

"Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. (Hamas) berakar di hati masyarakat - siapapun yang berpikir kita bisa menghilangkan Hamas adalah salah," kata Hagari, menambahkan.

Hagari juga memberikan peringatan, jika pemerintah (Israel) tidak menemukan (pemerintahan) alternatif, Hamas akan tetap ada di Jalur Gaza.

Pernyataan Hagari kepada Channel 13 mengulang kembali apa yang pernah dia katakan pada bulan lalu. Saat itu ia ditanya apakah kembalinya militer Israel ke daerah yang sebelumnya telah dibersihkan dari pejuang Hamas, sebagai akibat dari tidak adanya keputusan dari pemerintahan Netanyahu soal siapa yang akan memerintah Gaza selain Hamas.

"Tidak diragukan bahwa pemerintahan alternatif akan memberikan tekanan kepada Hamas, tapi itu (pemerintahan alternatif) adalah sebuah pertanyaan bagi para pejabat politik," kata Hagari saat itu.

Merespons pernyataan Hagari, kantor pemerintahan Netanyahu menegaskan, bahwa kabinet keamanan mendefinisikan tujuan perang untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza.

“Klaim apapun yang bertentangan dengan tujuan itu adalah sebuah pernyataan yang dikutip lepas dari konteksnya," demikian keterangan resmi pemerintahan Netanyahu.

Menteri Pertahanan Israel telah mendesak Netanyahu untuk membuat perencanaan lanjutan terkait pemerintahan di Gaza pascaperang. Pada Mei, Gallant bahkan telah memberikan peringatan bahwa kegagalan mencari pemerintahan alternatif menggantikan Hamas akan membuat capaian militer Israel sia-sia, karena menurutnya, Hamas akan kembali berkonsolidasi dan bisa kembali menguasai Gaza.

Televisi Israel melaporkan bahwa Kepala IDF Herzi Palevi dan Kepala Shin Bet Ronen Bar belakangan juga berselisih dengan Netanyahu mengenai rencana dan strategi perang di Gaza. Sementara, pemimpin Partai Kesatuan Nasional Benny Gantz telah mundur dari kabinet perang setelah Netanyahu menolak untuk memberikan perencanaan pascaperang sesuai dengan tenggat yang diberikannya.

Tanda-tanda friksi antara kalangan militer dan Netanyahu semakin terlihat belakangan ini. Termasuk soal 'taktik jeda' perang IDF yang dikritik oleh Netanyahu, di mana IDF menegaskan taktik itu justru sejalan dengan instruksi Netanyahu yang ingin meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

"Dalam rangka mencapai tujuan (perang) menghancurkan kemampuan Hamas. Saya harus membuat keputusan yang tidak akan selalu bisa diterima oleh pejabat militer," kata Netanyahu di sela rapat kabinet pada Ahad lalu.

Sumber Berita / Artikel Asli : republika

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved