Pelaksanaan program makan gratis kini jadi sorotan. Pasalnya, biaya yang digelontorkan untuk program itu terbilang fantastis. Diperkirakan, pada tahun perdana nanti implementasi program makan gratis akan membutuhkan Rp120 triliun.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan, penganggaran makan gratis pada tahun perdana akan kolaboratif. Dari jumlah tadi, pihaknya menargetkan pembiayaan melalui APBN hanya 50-60 persen.
Sementara sisanya dapat dicapai melalui pendekatan Collaborative Farming bersama industri pangan, baik swasta nasional, maupun BUMN Pangan. "Industri pangan swasta nasional dan BUMN pangan ditargetkan untuk membiayai sekitar 40-50 persen dari kebutuhan," ujarnya, Kamis (22/2/2024).
Pemerintah, lanjut dia, akan mendapatkan suplai bahan pangan sesuai kebutuhan program. Sementara mitra-mitra industri pangan tersebut mendapatkan kepastian suplai komoditas industrinya dari sumber produksi pangan yang sama di desa-desa mitra program.
Dengan pendekatan gotong-royong, Budiman berharap terbangun kondisi everybody happy. Sebab setiap pemangku kepentingan mendapatkan manfaat.
"Dengan tetap memastikan negara bisa memenuhi komitmennya memberi makan siang dan minum susu gratis secara efektif dan efisien," terangnya.
Sementara Koordinasi dengan Pemerintah daerah dan Pemerintah desa, akan lebih difokuskan pada kesiapan penyediaan bahan pangan yang dibutuhkan. Karena salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pada ketersediaan bahan pangan dan sumber produksi pangannya. (bs-sam/fajar)