Tokoh Nahdlatul Ulama, Ainun Najib, membeberkan terkait pengarahan aparatur sipil negara (ASN) untuk memilih Capres tertentu. Dia mengetahui hal itu dari orang tuanya yang berstatus PNS.
"Pagi ini beberapa kali abah saya bilang bersyukur diselamatkan, mungkin berkahnya wirid ratibul haddad. Kemarin sore ditelepon seseorang, diminta berkumpul bersama tokoh-tokoh agama bertemu salah satu tokoh, diduga pengarahan pilpres ke yang itu, dijawab: saya lagi di Singapura," tulis Ainun Najib, dikutip dari akun twitternya, @ainunnajib, Rabu (7/2/2024).
Ainun Najib menambahkan, kedua orang tuanya kebetulan sedang check-up di Singapura sehingga bisa lolos dari pengarahan bermuatan politis tersebut.
"Abah & ibu saya hari ini jadwal check-up di NU Hospital Singapura, tiba sejak kemarin siang. Alhamdulillah semoga kita semua selamat," tambahnya.
Dia mengaku sejak kecil sudah sering mendengarkan komplain dari kedua orang tuanya terkait pengarahan politik zaman orde baru yang mirip dengan kejadian terbaru.
"Sejak kecil saya kenyang cerita dan komplain orang tua saya pengarahan politik Orde Baru, beliau berdua PNS. Semoga tidak terulang kembali," tandasnya.
Cuitan tersebut pun ramai disorot warganet. Lebih dari 200 ribu warganet telah membaca curhatan Aiun Najib.
"Saya kira pengerahan itu hanya dongeng masa Orde Baru. Ternyata memang benar2 nyata," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
"Saya pun tercenung & tercengang sebentar, lalu setelah beliau mengulang-ulang lagi rasa syukurnya, saya rasa musti saya tweet ini sampaikan ke masyarakat," balas Ainun Najib menanggapi pernyataan tadi.
"Ini memang pengerahan ala ORBA. Makanya ane selalu bilang pilpres ini persis pemilu ORBA. 01=PPP, 02=Golkar, 03=PDI. Afiliasi ketiganya mirip banget," cuap warganet lainnya. (sam/fajar)
