Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hoaks Kembali Beredar Terkait BUMN akan Diubah Jadi Koperasi Jika Anies Menang, Begini Faktanya

 

Kabar hoaks kembali beredar yang menyatakan bahwa calon presiden (capres) Anies Baswedan akan membubarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) apabila dirinya terpilih pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Itu tampak dari unggahan pegiat media sosial Mazzini di aplikasi X (twitter). "Tanggapan Menteri BUMN

@erickthohir soal wacana menjadikan BUMN koperasi jika Anies-Muhaimin menang pilpres 2024 yang akan membuat 1,6 juta pekerja BUMN menjadi pengangguran," tulis Mazzini sembari mengunggah video saat Erick Thohir diwawancarai sejumlah wartawan, dikutip Minggu (4/2/2024).

Setelah fajar.co.id mencoba menelusuri, ditemukan fakta dari website resmi Kominfo. Disebutkan bahwa klaim yang menyatakan Anies Baswedan akan membubarkan BUMN jika terpilih menjadi presiden adalah tidak benar alias hoaks.

Dilansir dari kompas.com, tidak ditemukan pemberitaan apa pun terkait Anies Baswedan akan membubarkan BUMN jika dirinya terpilih menjadi presiden.

Melalui kanal YouTube MetroTV, Anies Baswedan membantah dirinya akan membubarkan BUMN. Anies Baswedan justru ingin membangun BUMN dengan kultur meritokratik dan asesmen kinerja yang baik, sehingga BUMN dapat menjadi badan yang sehat dan badan yang benar-benar menjalankan fungsi negara untuk melakukan pembangunan mekanisme korporasi.

Sementara itu, dikutip dari Liputan 6, pada awal Juli 2020 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti cita-cita Indonesia untuk menjadi top 5 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Sebagai negara ekonomi besar, ia tak memungkiri bahwa Indonesia kelak bisa saja tak lagi memiliki perusahaan milik negara.

Menurut dia, keberadaan BUMN yang kerap ditugasi negara sudah tidak diperlukan lagi jika Indonesia berhasil menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di 2045.

"Saya enggak tahu apakah 2045 ada BUMN lagi atau tidak. Mungkin saja enggak ada, karena 2045 daya beli masyarakat sudah tinggi," kata Erick Thohir dalam sesi webinar, Kamis (2/7/2020) lalu.

Erick mengatakan, perusahaan BUMN saat ini sepertiganya memang masih menjadi pengendali ekonomi di Indonesia. Dia lalu membandingkannya dengan beberapa kekuatan ekonomi besar global seperti Amerika Serikat dan China.

"Hari ini memang bisnis di indonesia beda dengan negara lain. Di Amerika kita sudah tidak kenal yang namanya BUMN tapi di China, atau di beberapa negara yang mix seperti Singapura, Malaysia, masih ada. Tapi modelnya kita lebih mirip sama China," ujar Erick Thohir kala itu. (bs-sam/fajar)

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved