Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Israel Bikin Biden Emosi, AS Dukung Palestina

 

Rencana Israel untuk terus memperbanyak permukiman Yahudi di Tepi Barat, Palestina, menuai kecaman dari berbagai pihak.

Salah satu yang mempertimbangkan untuk mengecam adalah sekutu utama Tel Aviv, Amerika Serikat (AS).

Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters, Rabu (28/2/2024), bahwa bila langkah itu diambil Israel, AS akan pemukiman tersebut "tidak konsisten" dengan hukum internasional.

Hal ini sesuai dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada konferensi pers di Buenos Aires beberapa waktu lalu.

"Ini adalah sesuatu yang sudah lama dipertimbangkan oleh pemerintah dan kejadian baru-baru ini memperjelas bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengartikulasikannya," kata seorang pejabat AS yang mengetahui keputusan tersebut.

Sebelumnya, Blinken sempat menyatakan bahwa Washington menolak segala upaya perluasan dan penambahan pemukiman Yahudi, yang secara internasional ilegal, di wilayah Tepi Barat, Palestina.

Kebijakan ini menurutnya menjadi hambatan dari perdamaian yang dapat dicapai Ramallah dan Tel Aviv.

"Sudah menjadi kebijakan lama AS di bawah pemerintahan Partai Republik dan Demokrat bahwa permukiman baru adalah kontra-produktif untuk mencapai perdamaian abadi. Mereka juga tidak sejalan dengan hukum internasional," kata Blinken kepada wartawan.

Perubahan kebijakan ini membawa AS kembali sejalan dengan sebagian besar negara di dunia, yang menganggap permukiman yang dibangun di wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 adalah tindakan ilegal.

Pernyataan dan rencana ini muncul saat Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan pemerintah Israel telah menyetujui rencana untuk menyetujui sekitar 3.300 rumah baru yang akan dibangun di Tepi Barat.

Ia mengatakan hal ini sebagai tanggapan terhadap serangan penembakan mematikan warga Palestina di Tepi Barat.

Pemimpin berpengaruh dari salah satu partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Smotrich sendiri tinggal di pemukiman Tepi Barat.

Pada Selasa malam, ia menggandakan janjinya untuk terus memperluas permukiman, mengumumkan persetujuan permukiman baru yang disebut Mishmar Yehuda di Gush Etzion, Selatan Yerusalem, dan mengatakan pekerjaan akan terus dilakukan untuk memberi otorisasi lebih banyak lagi.

"Kami akan melanjutkan momentum penyelesaian di seluruh negeri," kata Smotrich dalam sebuah pernyataan.

Israel seringkali menolak klaim yang menyebut pembangunan pemukiman itu ilegal. Tel Aviv berdalih bahwa orang-orang Yahudi memiliki ikatan historis dan Alkitabiah dengan tanah tersebut.

Sementara itu, panasnya eskalasi di Tepi Barat ini terjadi setelah Tel Aviv melakukan serangan besar-besaran ke wilayah pantai Palestina, Gaza.

Israel telah berjanji untuk tidak menghentikan kampanyenya di Gaza sampai milisi penguasa wilayah itu, Hamas, dihancurkan dan semua sandera yang tersisa dari kelompok tersebut telah dibebaskan.

Ini menyusul serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

Meski begitu, serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan tewasnya hampir 30.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Gaza melalui saluran Telegram-nya juga mengatakan total hampir 70.000 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza.

Sumber Berita / Artikel Asli : CNBC Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved