Peneliti Politik dari ISEAS, Yusof Ishak Institute Singapura, Made Supriatma mengatakan di Pilpres 2024 Prabowo Subianto sudah akan memasuki usia 72 tahun.
Sebuah usia yang tidak bisa dikatakan prima lagi, mengingat, kata Made, Prabowo disebut pernah mengalami serangan stroke.
"Prabowo itu berumur 72 tahun, punya keterbatasan kesehatan. Prabowo itu pernah kena stroke, saya dengar sampai 2 kali, kata teman saya yang dokter kemungkinan terkena serangan lagi lebih besar.
Dengan meletakan beban kenegaraan ke bahu orang yang punya masalah kesehatan seperti ini menjadi pertanyaan,” kata Made di acara ROSI Kompas TV.
Khawatir jika nantinya Prabowo jatuh sakit, jika nantinya ia menang di Pilpres 2024, maka kekuasaan akan diberikan kepada wakilnya.
Dalam hal ini, isu yang santer adalah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi wapresnya.
"Konsekuensinya, risiko jika terjadi apa-apa pada diri presiden, Gibran harus mengambil alih kekuasaan dengan umur yang semi muda, jadi pengalamannya yang minim, apakah tak menimbulkan krisis? Pemain politik besar yang menguasai partai, sumber kekuataan politik akan berdiam diri?" tegasnya.
Made menilai Gibran bukan Jokowi, tentu saja ia akan dijadikan alat yang dimanfaatkan oleh pemain-politik besar lainnya.
"Apa dia bisa memerintah? Gibran bukan Jokowi, semua kekuataan politik ini berlomba-lomba untuk mengendalikan pemimpn yang tidak berpengalaman ini.
Ini akan sangat membantu jika Jokowi didampingi penasehat dan mantan jenderal, dia bisa menyerapnya. Dengan orang yang belum mengalami ini? Apakah mampu? aku sih meremehkan itu," tandasnya.
[ VIDEO ]