%20(Custom).jpg)
Islah Bahrawi menyebarkan narasi berandai-andai yang menyeret nama Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
Oleh sebagian orang, narasi Islah Bahrawi dinilai tidak pantas untuk disampaikan karena menuliskan perandaian mengenai kematian.
Perandaian yang disampaikan Islah Bahrawi tak lain dan tak berkaitan dengan Pilpres 2024.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto menunjuk putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden 2024.
Sejak awal, penunjukan Gibran sudah menjadi kontroversi di berbagai kalangan.
Pasalnya, lolosnya Gibran menjadi cawapres disebabkan karena putusan MK yang mengabulkan dirubahnya aturan batas usia capres-cawapres di Indonesia.
Tak sedikit pula yang menduga dipasangnya Prabowo dan Gibran adalah strategi dari Jokowi.
Islah pun, dalam media sosialnya mengajak pengikutnya untuk membayangkan jika Prabowo yang berusia 72 tahun terpilih menjadi presiden.
"Banyak yang berandai-andai, misal Prabowo jadi presiden lalu meninggal, membayangkan Gibran yg akan menggantikannya," tulis Islah, dikutip dari Twitter @islah_bahrawi , Senin, 30 Oktober 2023.
""Anak kemarin sore akan memimpin 270 jt rakyat Indonesia", katanya," lanjut Islah.
Dia bahkan berandai-andai tentang umur Jokowi dan bagaimana nasib Gibran di politik jika ditinggalkan.
“Ngomong-ngomong, belum ada berandai-andai semisal Prabowo jadi presiden, tapi yang meninggal justru Pak Jokowi.”
"Kira-kira Gibran bakal diapakan oleh Prabowo? Akan seperti apakah kepemimpinan Prabowo?" kata dia.
Menurutnya, ia bebas beranda-andai dengan narasi seperti itu.
“Berandai-andai kan bebas saja,” lanjut Islah.
Warganet pun menilai perandaian yang dituliskan Islah tak pantas dilakukan.
"Makin kesini narasinya semakin tak berbobot aja mas. Dulu sy suka baca thread mas bahkan jarang terlewatkan, tp kini ngeri banget isi narasinya," komentar @putri_Aalona.
