Video seorang suami lempar istrinya ke laut, viral di media sosial.
Belakangan diketahui, lokasi kejadian berada di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.
Pengakuan pelaku alasan melakukan aksi nekat karena mendengar bisikan gaib.
Kejadian tersebut tidak berujung ke laporan polisi karena pelaku sedang dalam perawatan gangguan jiwa.
Detik-detik kejadian
Berdasarkan penelusuran, video detik-detik kejadian sempat terekam kamera CCTV kapal.
Video kemudian diunggah sejumlah akun Instagram seperti @memomedsos hingga menjadi bahan perbincangan warganet.
Pada awal rekaman memperlihatkan suasana deck kapal yang tampak sepi.
Beberapa detik kemudian, muncul seorang pria dan istrinya.
Pria tersebut langsung mengambil tas istrinya dan menaruhnya di tempat duduk.
Ia lalu tiba-tiba membopong istrinya.
Pria itu dengan nekatnya melemparkan istrinya ke luar kapal.
Melihat kejadian ini, penumpang lain berusaha memberikan pertolongan.
Beruntung istri dari pria tersebut berhasil diselamatkan.
Korban sempat berpegangan pagar besi pembatas kapal.
Penjelasan polisi
Pihak Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni membenarkan insiden suami lempar istrinya ke laut.
Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika membeberkan kronologi kejadian.
Semua bermula saat pria yang tidak diketahui identitasnya itu bersama istrinya menumpang KMP Shalem milik PT Surya Timur Line.
Keduanya naik dari Merak menuju Pelabuhan Bakauhen.
Saat kapal hendak berlabuh di Bakauhen, pria itu melakukan aksinya sebagaimana video yang viral.
"(Kejadiannya) Kamis (23/2/2023) kemarin sekira pukul 05.15 WIB. Telah terjadi seorang penumpang laki-laki yang mencoba menjatuhkan istrinya ke laut," ucap Ridho, dikutip dari Tribunlampungselatan.com.
Ridho melanjutkan penjelasannya, setelah kejadian pihaknya menuju ke TKP.
Pelaku sempat diamankan oleh pihak satpam kapal untuk dimintai keterangan.
Pengakuan pelaku
Pelaku mengaku, melakukan aksi nekatnya karena mendengar bisikan gaib.
Menurutnya, ada suara yang menyuruh agar melemparkan istrinya ke laut.
Ridho menambahkan, kasus ini tidak berlanjut kepada laporan ke pihak kepolisian.
"Atas permintaan keluarga pelaku dan korban, permasalahan tersebut diselesaikan secara internal keluarga," katanya, dikutip TribunLampung.co.id.
Pelaku dan korban kemudian melanjutkan perjalanan ke Lampung Tengah.
Informasi tambahan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Ia sedang dalam masa pengobatan.
