Komisi I DPR RI mendorong investigasi menyeluruh untuk mengusut tuntas kerusuhan di wilayah Wamena, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023), yang menewaskan 10 orang.
“Kami turut berduka dan meminta investigasi menyeluruh. Demi mengusut tuntas insiden ini,” kata Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Christina menjelaskan, DPR RI terutama Komisi I menyayangkan insiden yang memakan korban jiwa itu. Menurut Christina, pihaknya juga mengutuk keras kejadian yang berdasarkan temuan kepolisian timbul akibat beredarnya hoaks atau berita bohong.
“Sungguh disayangkan banyak nyawa melayang sia-sia akibat mempercayai hoaks,” kata dia.
Christina menyakini ada peranan aktor intelektual bermain di balik kerusuhan yang tidak menginginkan kondisi damai di Tanah Papua. Oleh karena itu, aparat keamanan perlu mengusut tuntas dan memproses hukum pelaku penyebar hoaks.
Christina menyebut, berdasarkan catatan Komisi I, pola tersebut terus berulang dalam kejadian lain di Papua. Dengan kata lain, penyebaran hoaks yang kemudian diikuti provokasi dan berujung pada menciptakan kerusuhan.
Christina mendukung upaya penguatan pasukan guna mengantisipasi penanganan aksi massa. TNI juga diminta ikut membantu Polri di lapangan demi memastikan keamanan hingga kondisi Papua kembali kondusif.
Ia menambahkan, apa yang terjadi di Papua belakangan ini patut menjadi catatan. Komisi I mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang beberapa waktu lalu menyampaikan Papua relatif tenang setelah penangkapan Lukas Enembe.
“Sayangnya fakta di lapangan saat ini justru tidak mengonfirmasi pernyataan tersebut,” kata dia.
Diketahui, selain menewaskan 10 orang, kerusuhan di Wamena, Papua Pegunungan juga mengakibatkan setidaknya 18 orang luka-luka serta kerugian materil lainnya akibat pembakaran rumah dan kios.
