
Repelita Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat telah mencapai 836 orang hingga Jumat pagi 5 Desember 2025.
Selain itu, sebanyak 509 warga masih dinyatakan hilang sementara upaya pencarian dan evakuasi terus dilakukan di berbagai titik sulit diakses.
Lebih dari 2.700 orang mengalami luka-luka akibat dampak langsung bencana tersebut yang melanda 51 kabupaten di ketiga provinsi.
Sekitar 10.500 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan, memaksa ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal sementara dan bergantung pada posko pengungsian darurat.
Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak di mana 325 orang meninggal dunia, 170 lainnya hilang, serta sekitar 1.900 warga mengalami cedera.
Bencana di Aceh juga merusak infrastruktur luas termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang menyulitkan distribusi bantuan logistik ke desa-desa terpencil.
Di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal tercatat 311 orang dengan 127 warga masih hilang dan 646 orang terluka parah maupun ringan.
Wilayah seperti Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan menjadi pusat dampak terberat di Sumatera Utara di mana longsor menghancurkan akses transportasi utama.
Sementara di Sumatera Barat, 200 korban jiwa telah ditemukan, 212 orang hilang, dan 111 warga mengalami luka-luka akibat banjir yang merendam permukiman padat.
Tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, serta relawan terus bekerja keras untuk memulihkan akses dan memberikan perawatan medis darurat di Sumatera Barat yang masih dilanda cuaca buruk.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

