Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Sudan Berdarah karena Tambang Emas, Video Gus Hilmi Ungkap Perang Saudara yang Lebih Rumit dari Palestina

 

Repelita Jakarta - Penceramah Ustaz Hilmi Firdausi atau Gus Hilmi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Assa'adah membagikan sebuah video melalui unggahan Facebook miliknya pada Sabtu, 1 November 2025, yang menyoroti kondisi terkini di Sudan.

Dalam video tersebut, seorang wanita melalui akun TikTok menjelaskan bahwa konflik di Sudan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan situasi di Gaza, karena melibatkan sejarah panjang kudeta dan perebutan kekuasaan antar militer.

Ia menyebut bahwa pemerintahan di Sudan sejak lama mengalami ketidakstabilan, di mana setiap pemimpin yang naik jabatan selalu dikudeta oleh lawan politiknya, menciptakan siklus kekuasaan yang tidak pernah stabil.

Contoh paling mencolok adalah Omar Al-Bashir yang naik ke tampuk kekuasaan melalui kudeta pada tahun 1989 dan memimpin Sudan selama tiga dekade dengan gaya pemerintahan yang dinilai kejam dan represif.

Selama masa kepemimpinannya, korupsi merajalela, harga kebutuhan pokok melonjak, dan masyarakat mengalami penindasan yang berkepanjangan.

Ketika rakyat mulai memberontak, pemerintah mengerahkan militer resmi Sudan yang dikenal sebagai SAF, dipimpin oleh Abdul Fattah Al-Burhan, untuk mengendalikan wilayah selatan.

Namun konflik tidak hanya terjadi di wilayah selatan, sehingga dibentuk pasukan militer lain bernama RSF yang dipimpin oleh Muhammad Hamdan Dagalo atau Hamadi, yang awalnya bertugas melindungi rezim Bashir.

Lambat laun, SAF dan RSF justru saling berseteru, dan pada tahun 2019, keduanya melakukan kudeta terhadap Bashir yang akhirnya turun dari kekuasaan.

Setelah kekosongan pemerintahan, muncul kesepakatan bahwa Sudan harus dipimpin oleh pemerintahan sipil, yang berlangsung selama dua tahun sebelum akhirnya dikudeta kembali oleh SAF.

Kudeta terhadap pemerintahan sipil tersebut memicu kemarahan rakyat karena dianggap sebagai penghambat demokrasi dan memperpanjang penderitaan masyarakat.

Muncul dugaan bahwa Burhan memiliki ambisi pribadi untuk menguasai Sudan, dan konflik pun memuncak pada 15 April 2023 ketika pertempuran pecah di ibu kota Khartoum.

Sejak saat itu, perang menyebar ke berbagai wilayah dan menghancurkan Sudan secara menyeluruh, dengan dampak paling besar dirasakan oleh masyarakat sipil.

Terungkap bahwa wilayah barat Sudan yang kaya akan tambang emas menjadi pusat perebutan kekuasaan antara militer, khususnya RSF yang disebut menguasai sumber daya tersebut.

Wanita dalam video juga mengungkap bahwa RSF didanai oleh Uni Emirat Arab (UEA), yang memiliki kepentingan terhadap emas Sudan yang diekspor ke Dubai.

Ia menegaskan bahwa konflik di Sudan bukanlah perang ideologi atau agama, melainkan perebutan kekuasaan militer atas sumber daya alam, khususnya emas.

Dampak dari konflik ini sangat tragis, di mana masyarakat sipil yang tidak tahu-menahu menjadi korban pembantaian, pemerkosaan, dan pembunuhan secara brutal.

Ia menyimpulkan bahwa perang saudara di Sudan merupakan konflik internal yang kompleks dan berakar pada ambisi kekuasaan serta eksploitasi sumber daya alam.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved