Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto saat ini dikelilingi oleh lingkungan yang cenderung pragmatis dan tidak memberikan perspektif tajam dalam pengambilan keputusan.
Dalam pernyataannya melalui kanal YouTube pribadinya pada Sabtu malam, 1 November 2025, Rocky menyebut bahwa selama struktur di sekitar Prabowo masih bersifat feodal dan komunal, maka sulit bagi presiden untuk mendapatkan masukan yang kritis dan objektif.
Rocky menyoroti kecenderungan orang-orang di sekitar Prabowo yang lebih memilih menyuplai data asal-asalan demi menyenangkan presiden, yang ia sebut sebagai fenomena APS atau asal Prabowo senang.
Ia mengapresiasi sikap Prabowo yang mencatat berbagai kritik dari podcast yang ditontonnya, namun menyayangkan bahwa lingkungan sekitarnya tidak mendukung proses analisis yang mendalam.
Menurut Rocky, Prabowo memiliki kemampuan berpikir logis dan intelektual yang kuat, tetapi tidak didukung oleh tim yang mampu mengulas secara kritis kondisi masyarakat dan realitas kebijakan.
Ia menyebut bahwa podcast-podcast yang kritis memberikan perspektif jernih kepada Prabowo, namun mempertanyakan siapa yang menjadi mitra diskusi presiden untuk menerjemahkan kritik tersebut ke dalam kebijakan konkret.
Rocky menilai bahwa sidang-sidang kabinet kerap diwarnai oleh penyampaian data yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga tidak menghasilkan kebijakan yang relevan dengan kondisi masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku bahwa dirinya kerap merasa dongkol saat menonton podcast, namun tetap mencatat kritik yang disampaikan sebagai bagian dari proses demokrasi.
“Saya kalau malam-malam suka buka podcast-podcast. Kadang-kadang dongkol juga ya. Apa ini? Tapi saya catat,” ujar Prabowo dalam pidatonya saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

