Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Rismon Diserang Balik Usai Bongkar Ijazah Jokowi-Gibran, Rekam Jejak Akademiknya Bikin Bungkam

 6 Kejanggalan Ijazah Rismon Sianipar Diungkap Josua Sinambela, Perkuat Temuan Rony Teguh dari Jepang - Halaman 3 - Surya.co.id

Repelita Jakarta - Nama Rismon Hasiholan Sianipar mendadak menjadi perbincangan luas di berbagai platform media sosial dan layar kaca setelah mengungkap kejanggalan terkait ijazah dan latar belakang pendidikan Presiden Joko Widodo serta putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Keberaniannya menuai pujian dari sebagian kalangan, namun juga memicu serangan balik berupa framing negatif terhadap latar belakang akademiknya.

Padahal, berdasarkan informasi resmi dari Universitas Mataram tempatnya mengajar, Rismon memiliki rekam jejak akademik dan profesional yang panjang dan teruji.

Lahir di Pematang Siantar pada 25 April 1977, Rismon menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 3 Pematang Siantar pada tahun 1994 sebelum melanjutkan studi ke Yogyakarta.

Ia meraih gelar Sarjana Teknik (S.T.) dan Magister Teknik (M.T.) dari Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada masing-masing pada tahun 1998 dan 2001.

Penelitiannya saat itu berfokus pada analisis sinyal tak-stasioner menggunakan peta waktu-frekuensi dan transformasi wavelet diskret untuk merancang tapis tak-linier.

Pada tahun 2003, Rismon memperoleh beasiswa Monbukagakusho dari Pemerintah Jepang dan melanjutkan studi di Universitas Yamaguchi.

Ia menyelesaikan program Master of Engineering (M.Eng.) pada 2005 dan Doctor of Engineering (Dr.Eng.) pada 2008 di bawah bimbingan Prof. Dr. Hidetoshi Miike.

Dalam tesisnya, Rismon menggabungkan metode tapis tak-linier SR-FHN dengan kriptosistem ECC 4096-bit untuk menekan derau dan menjaga otentikasi citra serta video digital.

Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal internasional dan dipatenkan di Jepang, salah satunya dengan nomor registrasi 2008-009549.

Selain aktif mengajar di Universitas Mataram, Rismon menjalin kerja sama riset dengan berbagai universitas dan lembaga di Jepang dalam bidang kriptografi, kriptanalisis, dan forensik digital.

Ia juga memiliki pengalaman dalam pemecahan kode data intelijen dan telah menulis puluhan buku serta artikel ilmiah nasional dan internasional.

Rismon dikenal sebagai pengembang perangkat lunak GUI untuk pemrosesan sinyal, citra, dan video digital berbasis MATLAB, yang digunakan sebagai alat bantu riset dan pengajaran.

Perangkat lunak tersebut terus diperbarui hingga 2017, termasuk penambahan grafik dan tabel parameter kinerja agar sesuai dengan standar ilmiah.

Pembaruan itu dipicu oleh kasus Jessica Kumala Wongso, di mana Rismon dihadirkan sebagai saksi ahli IT dan forensika digital oleh tim pengacara Prof. Dr. Otto Hasibuan.

Dalam kasus tersebut, Rismon mengungkap ketergantungan aparat penegak hukum Indonesia terhadap perangkat lunak asing yang tidak transparan dan sulit diverifikasi secara ilmiah.

Ia menilai hal ini berbahaya karena penyidik tidak dapat membuka kode program untuk memastikan keabsahan proses numerik yang digunakan dalam penyidikan.

Sebagai solusi, Rismon dan timnya mengembangkan perangkat lunak alternatif berbasis Visual Basic.NET dan C#.NET untuk efisiensi komputasi dan transparansi proses.

Perangkat ini dirancang untuk mendukung kriptografi, analisis citra, dan jaringan digital dengan pustaka .NET yang kaya akan fungsi pendukung.

Dengan perangkat lunak buatan sendiri, proses numerik dapat dibuka dan diuji di pengadilan oleh pihak independen, demi menjamin keadilan hukum di Indonesia. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved