Purbaya menilai bahwa kebijakan fiskal dan moneter pada masa pemerintahan sebelumnya justru memperparah kondisi ekonomi nasional, yang menurutnya nyaris mengguncang stabilitas negara.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum dirinya dilantik sebagai Menteri Keuangan, Indonesia mengalami perlambatan ekonomi yang signifikan, terutama pada periode Mei hingga Agustus 2025, dengan pertumbuhan mendekati nol persen.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi pemicu utama demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai kota pada akhir Agustus 2025, yang meskipun ditarik ke ranah politik, sejatinya berakar dari tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat.
Purbaya menyebut bahwa kebijakan ekonomi saat itu tidak hanya gagal merespons krisis, tetapi juga memperburuk keadaan karena fiskal dan moneter berjalan dalam arah yang saling menekan.
Ia menegaskan bahwa jika kebijakan tersebut tidak segera diubah, Indonesia bisa menghadapi situasi yang jauh lebih buruk, bahkan mempertanyakan keutuhan negara.
“Kalau enggak dibalik, mungkin sekarang kita enggak bisa bicara santai seperti ini. Mungkin suasananya tegang, kita bicara dalam kondisi sulit. Bahkan bisa jadi, kita bertanya: apakah Indonesia masih bisa utuh?” ujarnya.
Sebagai langkah pemulihan, Purbaya memindahkan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke perbankan nasional untuk menggerakkan ekonomi riil dan memulihkan kepercayaan publik.
Ia menyebut bahwa kebijakan tersebut berhasil meningkatkan optimisme masyarakat dan pelaku usaha, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang mulai terasa kembali.
Dalam wawancara tersebut, Purbaya juga menyampaikan sindiran terhadap kebijakan ekonomi satu dekade terakhir yang dinilainya tidak efektif.
Ia menilai bahwa ilmu ekonomi para pengambil kebijakan saat itu tidak tampak dalam implementasi nyata, dan menyebut bahwa ekonomi adalah kunci keutuhan negara.
Purbaya menambahkan bahwa pemerintah kini secara rutin memantau indeks kepercayaan masyarakat, dan pada Oktober 2025 tercatat peningkatan signifikan sebesar 15 poin dibanding bulan sebelumnya.
Ia menyampaikan laporan tersebut langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya menyambut baik perkembangan tersebut.
Purbaya menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa ekonomi bukan sekadar angka, melainkan fondasi utama bagi keutuhan dan masa depan bangsa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

