Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Purbaya Sentil Utang Rp7.000 Triliun, Korupsi Rp3.000 Triliun, tapi Bunganya Saja Tak Terbayar Rp300 Triliun

Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa melontarkan pernyataan lugas yang langsung mengguncang ruang diskusi ekonomi nasional.

Ia menyebut bahwa selama sepuluh tahun terakhir, negara ini menambah utang lebih dari tujuh ribu triliun, dikorupsi tiga ribu triliun, namun anehnya tidak mampu membayar bunga cicilan sebesar tiga ratus triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan tanpa balutan istilah teknokratik, namun cukup untuk membuka ruang kuliah ekonomi terbesar di republik ini.

Anggota DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet menilai bahwa selama bertahun-tahun, bahasa ekonomi di Indonesia hanya dipahami oleh kalangan elit.

Menurutnya, istilah seperti defisit terdengar seperti ancaman besar, sementara surplus seolah menjadi kabar baik, meski rakyat tidak pernah merasakan dampaknya secara langsung.

Ia menyebut bahwa pernyataan Purbaya telah meretakkan dinding menara gading kekuasaan dan membuka ruang dialog yang lebih jujur di tengah masyarakat.

Bamsoet menyebut kalimat Purbaya sebagai kebocoran kebenaran dari ruang steril kekuasaan, bukan untuk menyerang, melainkan menggugah kesadaran publik.

Ia menilai bahwa efek domino literasi mulai terjadi, di mana rakyat tidak lagi hanya mengeluh soal harga sembako, tetapi mulai menelusuri akar persoalan anggaran.

Menurut Bamsoet, fenomena ini mencerminkan conscientização atau kesadaran kritis sebagaimana dikemukakan oleh Paulo Freire, yang membuat rakyat menjadi partisipatif dan mampu membaca kekuasaan.

Ia menegaskan bahwa Purbaya telah membuka kotak pandora yang selama ini tertutup rapat, terutama terkait dana daerah yang hanya parkir di deposito.

Purbaya menjelaskan bahwa uang daerah yang disimpan di deposito ibarat mobil dinas yang diam di garasi tanpa kunci, bisa dikendarai siapa saja, sementara ekonomi tidak bergerak.

Pejabat disebut mendapat fee dari pihak bank, sementara uang rakyat tetap diam dan tidak memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi.

Menurut Purbaya, ekonomi bukan sekadar urusan APBN, melainkan cermin moral bangsa yang menunjukkan integritas para pengelolanya.

Ia menyatakan bahwa bagi mereka yang hatinya kotor, pembangunan hanya menjadi panggung, dan angka kesejahteraan hanyalah statistik yang menipu.

Bamsoet menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa ujian bangsa ini bukan soal kemampuan menambah anggaran, melainkan keberanian menjaga uang agar tetap terang.

Ia menyebut bahwa negeri ini tidak kekurangan uang, yang kurang adalah keberanian untuk menjaga uang tersebut agar tidak diselewengkan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved