Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Projo pergi, Jokowi ditinggal sendiri: Prabowo jangan sungkan lagi!

Repelita Jakarta – Jurnalis senior Edy Mulyadi menyoroti tajam dinamika politik pasca-Kongres III Projo yang digelar pada awal November 2025. Dalam tulisannya yang dikirim ke redaksi, Edy menyebut peristiwa tersebut sebagai penanda berakhirnya era Jokowi dan dimulainya fase politik baru yang lebih transaksional.

Menurut Edy, keputusan Projo menghapus wajah Jokowi dari logo organisasi dan langkah Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi bergabung ke Partai Gerindra bukan sekadar manuver biasa. Ia menyebutnya sebagai simbol bahwa Jokowi telah ditinggalkan, bahkan oleh lingkaran relawan yang selama ini dikenal paling militan membelanya.

“Projo, yang lahir dari semangat ‘Jokowi adalah rakyat’, kini menjelma menjadi ‘Projo tanpa Jokowi’. Ironis,” tulis Edy dalam naskahnya tertanggal 3 November 2025. Ia menilai bahwa perubahan arah Projo bukan karena kesadaran ideologis, melainkan strategi bertahan hidup di bawah kekuasaan baru.

Edy juga menyoroti absennya Jokowi dalam kongres tersebut. Ia menyebut ketidakhadiran itu sebagai simbol keterasingan politik. “Tak ada lagi tempat bagi raja yang kehilangan mahkota,” tulisnya. Menurutnya, video singkat yang dikirim Jokowi sebagai salam perpisahan justru mempertegas bahwa panggung politik telah berpindah tangan.

Dalam tulisannya, Edy menyinggung pula soal kasus hukum yang membayangi Budi Arie. Setelah dicopot dari jabatan Menkominfo pada September 2025, nama Budi disebut dalam persidangan kasus suap terkait perlindungan situs judi online. Edy menyebut langkah Budi bergabung ke Gerindra sebagai bentuk penyelamatan diri, bukan pilihan ideologis.

“Jokowi tak lagi bisa memberi perlindungan. Maka, berlindunglah di bawah sayap Prabowo,” tulis Edy. Ia menilai bahwa perpindahan Budi Arie dan Projo ke Gerindra adalah bagian dari upaya menagih utang politik masa lalu, sekaligus membuka jalan bagi Prabowo untuk berdiri tanpa bayang-bayang Jokowi.

Edy menutup tulisannya dengan seruan kepada Presiden Prabowo Subianto agar tidak lagi sungkan mengambil alih kendali penuh. “Tegakkan wibawa tanpa beban masa lalu. Bersihkan istana dari sisa patronase lama,” tulisnya. Menurut Edy, kesetiaan dalam politik hanya berlaku selama kekuasaan masih ada, dan kini waktu Jokowi telah habis.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved