Projo Bukan Pro Jokowi, Budi Arie Bongkar Makna Asli dan Rencana Ganti Logo

 

Repelita Jakarta - Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, memberikan penjelasan mengenai makna nama Projo yang selama ini kerap dikaitkan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Dalam pernyataannya kepada awak media di sela Kongres ke-III Projo yang berlangsung di Hotel Sahid, Jakarta, pada Sabtu, 1 November 2025, Budi Arie menegaskan bahwa nama Projo tidak memiliki keterkaitan langsung dengan nama Jokowi.

Ia menjelaskan bahwa kata Projo berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yang masing-masing berarti negeri dan rakyat, sehingga makna Projo adalah gabungan dari dua unsur tersebut.

“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” ujar Budi Arie.

Meskipun logo Projo selama ini menampilkan wajah Jokowi, Budi Arie menegaskan bahwa organisasi relawan tersebut tidak pernah memperkenalkan diri sebagai Pro Jokowi.

Ia menyebut bahwa istilah Pro Jokowi justru berasal dari media yang lebih mudah melafalkan nama tersebut.

“Projo. Memang enggak ada. Cuman teman-teman media kan ya Projo, Pro Jokowi, itu kan karena gampang dilafalkan aja,” ucapnya.

Seiring dengan upaya memperjelas identitas organisasi, Budi Arie menyampaikan bahwa Projo akan melakukan perubahan logo agar tidak terkesan sebagai kultus individu.

Ia menyebut bahwa kemungkinan besar wajah Jokowi tidak akan lagi digunakan dalam logo baru Projo.

“Logo Projo akan kita ubah, supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (tidak wajah Jokowi lagi),” ungkapnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga