Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Prabowo Siap Tanggung Utang Whoosh, Warganet Sindir Rakyat Disuruh Patungan Pakai Uang Rakyat, Demi Paduka ‘Raja Jawa’

Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas pelunasan utang proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung memicu sorotan tajam dari publik dan pengamat.

Dalam video yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa, 4 November 2025, Prabowo menyebut bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki kewajiban membayar utang sebesar Rp1,2 triliun per tahun kepada pihak China.

Ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah masalah besar, karena keberadaan Whoosh dinilai mampu mengurangi kemacetan dan polusi di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

“Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun,” ujar Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru.

Presiden juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap beban utang tersebut, karena menurutnya dana negara kini dapat dimanfaatkan lebih baik setelah kebocoran anggaran akibat korupsi berhasil ditekan.

“Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak masalah. PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” tegasnya.

Namun pernyataan tersebut memicu reaksi beragam dari warganet di media sosial.

Beberapa pengguna Instagram menyampaikan kritik terhadap sikap Prabowo yang dianggap menggunakan dana publik untuk menutup utang proyek yang dinilai bermasalah.

“Berani Pasang badan demi paduka raja Jawa luar biasa 🙌 👏,” tulis akun @Alvin***.

“Ya anda, masa anda berani nyuruh jokowi, luhut & sri mulyani diperiksa. Kan gak mungkin 😅,” sindir warganet lainnya.

“Bapak tanggung jawab, tapi pake duit pajak rakyat, yang notabene bisa buat pendidikan-kesehatan = masa depan,” ujar akun @runwa***.

“Tanggung jawab dengan meras rakyat buat patungan bayar,” kritik akun lain yang ikut meramaikan kolom komentar.

Di sisi lain, sejumlah pengamat menyoroti dugaan mark-up dalam pengadaan kereta cepat Whoosh yang berasal dari China.

Biaya proyek tersebut disebut jauh lebih mahal dibandingkan tawaran dari Jepang sebelumnya, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan efisiensi anggaran.

Meski demikian, Prabowo tetap menekankan bahwa proyek Whoosh merupakan bagian dari kerja sama strategis dan pelayanan publik yang tidak semata-mata dinilai dari sisi keuntungan finansial. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved