Repelita Jakarta – Aktivis perempuan Ida N Kusdianti menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang dinilai membela proyek Kereta Cepat Whoosh.
Menurut Ida, publik merasa dikhianati karena Prabowo yang sebelumnya dikenal vokal membela rakyat kini justru dianggap melindungi proyek yang penuh tanda tanya.
Hari ini rakyat Indonesia kembali dikecewakan! Presiden Prabowo yang dulu berjanji membela kepentingan rakyat.
Kini justru berbalik arah membela proyek kereta cepat Whoosh yang sarat dugaan mark-up dan aroma korupsi!
Ida mempertanyakan alasan pemerintah terus menggelontorkan dana rakyat untuk proyek yang menurutnya belum jelas akuntabilitasnya.
Ia juga menyinggung keterlibatan Luhut Binsar Pandjaitan dan kroni-kroni pemerintahan sebelumnya yang dinilai mendapat keuntungan dari proyek tersebut.
Apakah kita akan terus diam ketika uang rakyat digelontorkan tanpa kejelasan? Apakah kita akan terus tunduk ketika segelintir orang seperti Luhut Binsar Panjaitan dan kroni Jokowi menangguk keuntungan, sementara rakyat dibebani utang sampai seratus tahun ke depan?
Ida menegaskan bahwa rakyat tidak membutuhkan pemimpin yang membela para penguasa, melainkan sosok yang berpihak pada keadilan dan kepentingan rakyat.
Jika Presiden Prabowo benar pemimpin rakyat, maka usut tuntas proyek Whoosh! Bongkar siapa yang bermain di balik angka fantastis Rp116 triliun itu!
Ia memperingatkan bahwa sikap Prabowo yang cenderung melindungi proyek warisan pemerintahan sebelumnya bisa memicu gelombang kemarahan publik.
Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa kekuatan rakyat tidak bisa ditandingi oleh kekuasaan mana pun.
Tidak ada istana yang cukup kokoh untuk menahan amarah bangsa yang dikhianati. Jika rakyat bersatu petani, buruh, mahasiswa, santri, hingga para pejuang keadilan, api perlawanan itu akan menyala dan tak akan padam sebelum keadilan ditegakkan.
Ida juga menyampaikan kekecewaannya karena harapan publik terhadap Prabowo pupus di awal tahun kedua pemerintahannya.
Satu tahun rakyat bersabar dan berharap Presiden Prabowo akan membela kepentingan rakyat. Tapi gebrakan di awal tahun kedua justru mematahkan harapan itu. What happened, Mr. President?
Ia menutup pernyataannya dengan mengajak publik untuk menilai secara jernih apakah langkah Presiden dalam membela Jokowi dan Luhut dalam polemik KCIC Whoosh merupakan strategi atau sekadar retorika politik.
Tertawa atau menangisnya rakyat tak lagi penting jika semua hanya retorika. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

