Repelita Jakarta -
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Praswad Nugraha, menyampaikan bahwa operasi tangkap tangan yang dilakukan di Provinsi Riau menambah daftar kegiatan OTT yang dilakukan lembaga antirasuah sepanjang tahun ini.
Ia menyebutkan bahwa penangkapan tersebut merupakan operasi keenam dalam periode berjalan, yang menurutnya menunjukkan adanya dorongan internal untuk memperbaiki performa lembaga.
Meski demikian, Praswad mengingatkan agar penanganan perkara ini tidak mengulang pola lama, di mana pimpinan daerah yang diduga terlibat justru luput dari jerat hukum.
Ia menyinggung kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara sebagai contoh kegagalan KPK dalam menindak aktor utama.
Praswad secara khusus menyebut nama Bobby Nasution, yang menurutnya mendapat perlakuan khusus dan bahkan tidak pernah diperiksa hingga proses persidangan berlangsung.
Menurutnya, kasus OTT di Riau menjadi ujian penting bagi jajaran pimpinan baru KPK untuk membuktikan bahwa lembaga tersebut benar-benar ingin berubah.
Ia menekankan bahwa masyarakat menunggu bukti nyata bahwa KPK masih memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi, termasuk ketika menyangkut kepala daerah.
Praswad menegaskan bahwa KPK tidak boleh gentar menyentuh pihak mana pun yang terlibat, meskipun mereka memiliki koneksi politik yang kuat dan akses kekuasaan yang luas.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan kasus ini dilakukan secara menyeluruh hingga ke akar persoalan.
Menurutnya, jumlah uang yang diamankan saat OTT tidak bisa dijadikan ukuran akhir dalam menilai skala kasus.
Ia mendesak agar KPK berani menelusuri aliran dana dan mengungkap motif di balik dugaan suap, tanpa terhambat oleh kekuatan politik yang mungkin melindungi para pelaku.
Sebelumnya, Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring dalam operasi tangkap tangan oleh KPK yang dilakukan pada Senin malam, 3 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Abdul Wahid ditangkap bersama sepuluh orang lainnya di wilayah Riau.
Namun hingga kini, KPK belum merinci identitas para pihak yang turut diamankan dalam operasi tersebut.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa informasi mengenai siapa saja yang ditangkap akan diperbarui dalam waktu dekat.
Ia menyebutkan bahwa tim KPK masih berada di lapangan dan proses penanganan masih terus berjalan.
Budi juga mengatakan bahwa sepuluh orang yang ditangkap akan dibawa ke Gedung KPK di Jakarta pada Selasa, 4 November 2025.
Ia menambahkan bahwa proses penanganan masih berlangsung dan tim terus melakukan pengembangan di lapangan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

