
Repelita Jakarta – Pernyataan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, yang memuji capaian pembangunan era Presiden Joko Widodo seperti kereta cepat, stadion megah, dan sirkuit MotoGP, mendapat respons tajam dari Herwin Sudikta.
Herwin menilai bahwa pujian semacam itu hanya menjadi penutup bagi kebijakan yang tidak menyentuh kebutuhan dasar rakyat kecil.
Ia menyebut bahwa banyak pendukung Jokowi lebih sibuk membangun citra daripada menyentuh substansi kesejahteraan masyarakat.
Segala make-up yang dipakai untuk nutupin muka bopeng kebijakan selalu jadi kebanggaan para termul (pendukung Jokowi), tulis Herwin melalui akun X @bangherwin pada 3 November 2025.
Herwin mempertanyakan apakah proyek-proyek besar yang sering dijadikan simbol keberhasilan benar-benar berdampak bagi masyarakat kelas bawah.
Tapi apakah rakyat kelas bawah ikut merasakan? Enggak!, tegasnya.
Ia juga menyindir bahwa rakyat kecil hanya menjadi penonton dari kemegahan pembangunan yang dipamerkan.
Mereka cuma kebagian bau foundationnya, bukan manfaatnya, sesalnya.
Sebelumnya, Dian Sandi Utama merespons narasi yang menyebut Indonesia lebih kondusif sebelum Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Narasi tersebut menyebut bahwa periode tahun 2000 hingga Oktober 2014 adalah masa tenang, sedangkan sejak akhir 2014 Indonesia dianggap memasuki masa kelam penuh perpecahan.
Dian menilai klaim tersebut tidak berdasar dan justru menyesatkan publik.
Ia menegaskan bahwa capaian pembangunan selama satu dekade terakhir menunjukkan kemajuan nyata yang tidak bisa diabaikan.
Justru setelah periode yang sebutkan, Indonesia punya kereta cepat, punya stadion-stadion baru, punya sirkuit MotoGP, dan lain-lain, tulis Dian melalui akun X @DianSandiU pada 3 November 2025.
Dian menyebut bahwa banyak pihak gagal memahami bahwa perubahan besar di bawah kepemimpinan Jokowi menuntut kesiapan mental dan wawasan yang lebih maju.
Sepertinya Pak Jokowi terlalu cepat hadir jadi Presiden bagi orang yang tidak siap dengan perkembangan zaman, tandasnya.
Ia menganggap bahwa kritik terhadap Jokowi sering kali tidak proporsional dan berasal dari kelompok yang enggan beradaptasi dengan modernisasi.
Dian mencontohkan berbagai proyek strategis nasional yang menurutnya membawa dampak langsung terhadap konektivitas, ekonomi daerah, dan kesejahteraan masyarakat.
Bagi PSI, kata Dian, pemerintahan Jokowi telah meninggalkan fondasi pembangunan yang kuat untuk diteruskan oleh generasi berikutnya.
Ia menegaskan bahwa partainya akan terus berada di garis depan membela hasil kerja nyata yang telah dilakukan Jokowi selama dua periode kepemimpinan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

