
Repelita Jakarta - Mantan Presiden Joko Widodo dinilai sedang berupaya menggiring opini publik agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melakukan intervensi terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Penilaian tersebut disampaikan oleh Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98, Hasanuddin, sebagai respons atas pernyataan Jokowi yang lebih menyoroti isu kemacetan ketimbang menjawab dugaan penggelembungan anggaran dalam proyek tersebut.
Hasanuddin menyatakan bahwa pernyataan Jokowi yang menyebut Whoosh sebagai transportasi publik yang layak disubsidi karena merupakan investasi sosial, merupakan langkah untuk mengalihkan tanggung jawab kerugian kepada negara.
Menurut Hasanuddin, pernyataan tersebut secara tidak langsung ingin menempatkan proyek Whoosh sebagai tanggung jawab sosial pemerintah, bukan sebagai proyek bisnis yang harus dijalankan secara efisien dan akuntabel.
Ia menegaskan bahwa publik sudah mengetahui sejak awal bahwa proyek tersebut dirancang sebagai kerja sama investasi, bukan sebagai proyek subsidi penuh dari negara.
Hasanuddin juga menilai bahwa pernyataan Jokowi berpotensi menutupi perdebatan publik yang sedang berkembang mengenai efisiensi proyek dan dugaan mark up biaya yang belum dijelaskan secara terbuka.
Ia menekankan bahwa masyarakat berhak mengetahui sejauh mana proyek tersebut dikelola secara profesional, tanpa mengorbankan prinsip transparansi dan tanggung jawab fiskal.
Hasanuddin mengingatkan bahwa subsidi publik tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menutupi kesalahan manajemen atau sebagai pembenaran atas kegagalan pengelolaan investasi.
Ia menyarankan agar pemerintahan Prabowo tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan keterbukaan dalam mengevaluasi proyek strategis nasional, termasuk dalam mengambil keputusan lanjutan terkait Whoosh.
Menurutnya, subsidi hanya dapat diberikan jika memiliki dasar argumentasi ekonomi yang kuat dan disertai mekanisme pengawasan publik yang ketat, bukan sebagai bentuk penyelamatan atas kesalahan masa lalu.
Hasanuddin menyatakan dukungannya terhadap sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak pembebanan utang proyek Whoosh ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

