Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Joget di Sidang Tahunan Dianggap Ekspresi Lagu Daerah, Ahli Nilai Emosi Publik Dipicu Video Era Jokowi

 Ahli: Joget di DPR Ekspresi pada Lagu Daerah, Era Jokowi Juga Ada

Repelita Jakarta – Aksi joget yang dilakukan oleh peserta dan tamu dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD pada 15 Agustus 2025 dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap lagu-lagu daerah yang menjadi bagian dari kekayaan budaya nasional.

Penilaian tersebut disampaikan oleh Ahli Hukum Satya Adianto saat memberikan kesaksian dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait kasus lima anggota DPR yang dinonaktifkan akibat viralnya video joget saat sidang tahunan.

Satya menyebut bahwa tradisi menari mengikuti irama lagu daerah telah berlangsung sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia mencontohkan momen saat lagu Ojo Dibandingke diputar dan seluruh peserta ikut menari, serta lagu Tabola Bale yang juga mengundang ekspresi serupa.

Pada masa Pak Jokowi itu ada yang lagu Ojo Dibandingke, itu semua ikut menari. Yang kemarin juga ada lagu Tabola Bale itu semua menari juga. Jadi itu biasa sebagai ekspresi, kata Satya pada Senin, 3 November 2025.

Satya juga menyoroti penyebaran video penggalan yang menampilkan beberapa anggota DPR berjoget, yang kemudian viral di media sosial dan memicu reaksi emosional dari masyarakat.

Menurutnya, konten-konten negatif yang diunggah oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab menjadi pemantik utama kemarahan publik terhadap institusi DPR RI.

Nah cuma itu tadi, yang diputar-putar itu, apa, diputar-putar video yang lama, diputar-putar, ujarnya.

Meski demikian, Satya mengakui bahwa kondisi psikologis masyarakat saat itu memang sulit dikendalikan. Ia menilai bahwa penyebaran informasi yang liar di media sosial memperparah situasi, sementara hanya sedikit pihak yang berusaha mencari kebenaran dari isu-isu yang beredar.

Cuma ya mungkin bagaimana psikologi massa waktu itu, seharusnya itu dikendalikan lah begitu, media sosial susah mengontrolnya, mungkin media massa, tegas Satya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved