
Repelita Surakarta – Kepercayaan lama kembali mencuat menjelang rencana kedatangan mantan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Keraton Kasunanan Surakarta untuk melayat wafatnya Raja Paku Buwono XIII.
Pamali atau pantangan tersebut menyebutkan bahwa presiden atau wakil presiden tidak seharusnya hadir langsung ke keraton saat raja wafat karena diyakini dapat membawa petaka bagi yang bersangkutan.
Pandangan ini disampaikan oleh Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Minggu, 2 November 2025.
Sutoyo menyebut bahwa meskipun hanya berupa rumor, tradisi semacam ini tetap dihormati dalam budaya keraton dan biasanya cukup diwakili dengan pengiriman karangan bunga sebagai bentuk penghormatan.
Ia mencontohkan peristiwa yang terjadi pada masa Presiden Soeharto yang sempat berkunjung ke Keraton Surakarta, dan tak lama setelah itu terjadi kerusuhan Mei 1998 yang berujung pada lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan.
Menurut Sutoyo, kepercayaan tersebut tidak perlu diyakini sepenuhnya, namun bagi mereka yang masih menjunjung tinggi adat Jawa, sikap kehati-hatian tetap patut dipertimbangkan.
Jokowi dan Gibran dijadwalkan hadir langsung ke Keraton Kasunanan Surakarta untuk memberikan penghormatan atas wafatnya Sinuhun Paku Buwono XIII.
Keduanya akan melayat didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, sebagaimana disampaikan oleh Juru Bicara Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo.
Dipokusumo menyatakan bahwa ia telah menerima perintah untuk menyambut kedatangan ketiga tokoh tersebut yang akan hadir bersama dalam prosesi penghormatan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

