
Repelita Surakarta – Keraton Kasunanan Surakarta tengah berduka atas wafatnya Raja Pakubuwono XIII pada Minggu, 2 November 2025, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Indriyanti, Sukoharjo, setelah menjalani perawatan akibat komplikasi penyakit.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh K.P.H. Eddy Wirabhumi, kerabat keraton, yang menyampaikan bahwa jenazah sang raja sedang dipersiapkan untuk dibawa pulang ke keraton guna menjalani prosesi pemakaman.
Menurut Eddy, PB XIII telah lama mengalami penurunan kesehatan dan sempat dirawat sebelum acara Adang Dal, namun kondisinya kembali memburuk beberapa waktu setelah kegiatan tersebut.
Wafatnya PB XIII langsung memunculkan pembahasan publik mengenai sosok penerus takhta Keraton Surakarta yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Putra mahkota yang ditunjuk adalah K.G.P.A.A. Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra atau Gusti Purbaya, putra bungsu PB XIII dan G.K.R. Pakubuwana atau K.R.Ay. Pradapaningsih.
Purbaya lahir pada tahun 2003 dan dinobatkan sebagai putra mahkota dalam acara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII yang digelar pada Minggu, 27 Februari 2022, di Sasana Sewaka, Keraton Solo.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan sempat dikabarkan tengah mempersiapkan studi lanjut di Universitas Gadjah Mada.
Sebagai generasi muda terdidik, Purbaya aktif mengikuti perkembangan politik nasional dan kerap melontarkan kritik terhadap kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip keadilan.
Pada Maret 2025, Purbaya sempat memicu polemik publik melalui unggahan yang berisi pernyataan “Nyesel Gabung Republik” dan “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi”, disertai foto dirinya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Unggahan tersebut memunculkan dugaan bahwa kritik itu diarahkan kepada Gibran dan keluarganya, namun pihak keraton memberikan klarifikasi bahwa hubungan antara Purbaya dan Gibran tetap baik.
Pengageng Sasono Wilopo, K.P.H. Dani Nur Adiningrat, menyatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk kritik terhadap berbagai persoalan nasional seperti Pertamax oplosan, PHK massal di PT Sritex, korupsi timah, dan penanganan kasus pagar laut.
Dani menegaskan bahwa unggahan tersebut tidak merusak hubungan personal antara putra mahkota dan Wakil Presiden, melainkan sebagai respons atas kondisi sosial politik yang berkembang.
Selain itu, Purbaya pernah terlibat dalam insiden tabrak lari di Gapura Gladak, Solo, pada Kamis dini hari, 10 Agustus 2023, yang menyebabkan seorang warga Sragen terpental akibat benturan kendaraan.
Purbaya mengaku melarikan diri karena takut dikeroyok oleh warga yang mulai berkerumun di lokasi kejadian, namun kemudian mendatangi Polresta Surakarta bersama kuasa hukumnya pada Jumat siang, 11 Agustus 2023.
Kasus tersebut diselesaikan melalui pendekatan restorative justice antara Purbaya dan pihak korban, yang menandai penyelesaian damai atas insiden tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

