Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

DPR Pastikan Tindak Lanjuti Dugaan Markup Triliunan Proyek Kereta Cepat Whoosh

Repelita Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memastikan akan menindaklanjuti dugaan penggelembungan anggaran dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang belakangan menjadi sorotan publik.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pihaknya akan meminta komisi terkait untuk membahas secara mendalam proyek yang diketahui mengalami kerugian hingga triliunan rupiah tersebut.

“Whoosh nanti akan dibahas di komisi terkait dengan pemerintah,” ujar Puan kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Ia menegaskan bahwa DPR bersama mitra kerja dari pihak pemerintah akan mengkaji proyek tersebut secara teknis, termasuk menelaah kondisi keuangan negara saat proyek dimulai dan situasi saat ini.

“Ya, kita akan mengkaji bersama bagaimana secara teknis di pemerintah seperti apa, kemudian bagaimana sikap pemerintah, bagaimana situasi keuangan dulu dan sekarang,” tegasnya.

Puan berharap agar pembahasan ini dapat menghasilkan solusi terbaik agar kerugian yang ditimbulkan tidak terus membebani keuangan negara.

“Ya, itu sama-sama dengan pemerintah kita harus sampaikan apa yang akan terjadi dan sikap pemerintah sekarang akan di-apakan supaya supaya jangan sampai terjadi kerugian negara yang berlarut-larut,” pungkasnya.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh telah resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023.

Proyek ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016 dengan nilai investasi mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp118,37 triliun dengan kurs Rp16.283 per dolar AS.

Angka tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Sejumlah pihak menyoroti kejanggalan dalam biaya pembangunan proyek ini dan menyebutnya sebagai indikasi korupsi.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyampaikan bahwa biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan proyek serupa di negara lain.

Ia mencontohkan proyek kereta cepat Shanghai-Hangzhou di Tiongkok yang memiliki panjang 154 km dan kecepatan maksimum 350 km per jam, hanya menelan biaya 22,93 juta dolar AS per kilometer.

Sementara itu, proyek KCJB menghabiskan biaya hingga 41,96 juta dolar AS per kilometer, atau lebih mahal sekitar 19 juta dolar AS per kilometer dibandingkan proyek di Tiongkok.

Dengan selisih tersebut, Anthony memperkirakan ada potensi kemahalan hingga 2,7 miliar dolar AS dalam proyek KCJB.

“Patut diduga, nilai Proyek KCJB yang sangat tinggi tersebut karena penggelembungan, alias markup,” tegas Anthony. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved