Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

CSIS Kritik Minimnya Peran Prabowo di KTT ASEAN, Indonesia Terancam Tertinggal dalam Forum Strategis

 foto

Repelita Jakarta - Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia menyampaikan kritik terhadap minimnya keterlibatan Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia pada 26 hingga 28 Oktober 2025.

CSIS menilai bahwa Prabowo telah melewatkan sejumlah momen penting untuk membahas isu-isu strategis yang menyangkut kepentingan kawasan Asia Tenggara, termasuk posisi Indonesia dalam dinamika regional.

Kepala Departemen Hubungan Internasional CSIS Lina Alexandra menyampaikan bahwa Presiden Prabowo seharusnya menunjukkan komitmen yang lebih kuat dalam membangun relasi dengan negara-negara ASEAN.

Namun, menurut Lina, Prabowo justru absen dalam beberapa pertemuan penting yang seharusnya menjadi ruang diplomasi utama bagi Indonesia.

Dalam diskusi yang digelar di kantor CSIS, Jakarta Pusat pada Rabu, 5 November 2025, Lina menyebut bahwa salah satu pertemuan yang dilewatkan adalah KTT Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Forum tersebut membahas masa depan perdagangan bebas antara 15 negara di kawasan Asia Pasifik, dan Indonesia tengah mengusulkan agar sekretariat RCEP berkedudukan di Jakarta.

Lina juga menyoroti keputusan Prabowo untuk kembali ke Indonesia sebelum KTT ASEAN selesai digelar.

Ia menyebut bahwa kepulangan lebih awal tersebut membuat Prabowo absen dalam sejumlah forum penting, termasuk KTT Asia Timur dan pertemuan antara ASEAN dengan China.

Menurut Lina, absennya Presiden Prabowo dalam forum-forum tersebut menunjukkan kurangnya perhatian terhadap agenda-agenda krusial yang seharusnya dibawa oleh Indonesia.

Ia menyayangkan tidak adanya inisiatif dari Prabowo untuk mengangkat isu kerja sama regional seperti sistem manajemen krisis lintas negara dan penguatan kelembagaan ASEAN.

Lina menjelaskan bahwa arah kebijakan luar negeri Prabowo sejauh ini tampak berfokus pada diversifikasi mitra kerja sama internasional.

Hal itu terlihat dari intensitas kunjungan luar negeri Prabowo serta kebijakan pengadaan alat utama sistem senjata dari berbagai negara.

Namun, Lina mengingatkan bahwa upaya memperluas jaringan kerja sama internasional tidak seharusnya mengabaikan peran ASEAN sebagai mitra tradisional dan strategis Indonesia.

Ia menegaskan bahwa memperluas pergaulan Indonesia dengan negara-negara lain tidak berarti mengesampingkan hubungan yang sudah terjalin lama dan memiliki nilai penting secara geopolitik.

Menanggapi kritik tersebut, Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa kepulangan Presiden Prabowo dari KTT ASEAN sebelum forum berakhir disebabkan oleh sejumlah hal mendesak yang tidak dapat ditunda.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono dalam wawancara video yang diterima dari Kuala Lumpur pada Selasa, 28 Oktober 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved