
Repelita Jakarta - Pernyataan terbaru dari Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengenai kepanjangan akronim komunitas yang dipimpinnya kini menjadi sorotan publik.
Dalam video yang beredar luas, Budi Arie menyebut bahwa Projo bukanlah singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti negeri dan rakyat.
“Projo itu artinya negeri dan rakyat, jadi Projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa sanskerta dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat. Jadi kaum Projo artinya kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” ujar Budi Arie dalam video tersebut.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan video lawas yang juga viral, di mana Budi Arie secara tegas menyatakan bahwa Projo adalah singkatan dari Pro Jokowi.
“Udah jelas Projo itu ya Pro Jokowi. Kalau Projo nggak Pro Jokowi bukan Projo berarti,” ucapnya dalam rekaman lama yang diduga dibuat saat Jokowi masih menjabat sebagai presiden.
Kontras antara dua pernyataan tersebut memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk pegiat media sosial dan dokter, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa.
Melalui unggahan di akun media sosialnya pada Selasa, 4 November 2025, Dokter Tifa mengutip pernyataan MH Ainun Najib atau Cak Nun yang pernah menyampaikan prediksi tentang nasib politik Jokowi.
“Kata-kata Mbah Nun: 'Suatu ketika nanti Jokowi akan mati ditawur rakyatnya sendiri. Bentuk tawurannya bagaimana?” tulis Dokter Tifa.
Ia menilai bahwa perubahan sikap Budi Arie merupakan salah satu bentuk dari prediksi tersebut.
“Ya ini salah satu contohnya. Budi Arie yang bertahun-tahun memberhalakan, sekarang mulai menimbun jasad hidup Jokowi dalam tanah,” sambungnya.
Dokter Tifa juga menyebut bahwa langkah serupa kemungkinan akan diikuti oleh sejumlah tokoh lain yang selama ini dikenal sebagai pendukung Jokowi.
“Sebentar lagi, ini yang akan dilakukan Listyo Sigit, Luhut, Bahlil, dan lainnya,” tutupnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

