Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Preciosa Kanti melontarkan kritik pedas terhadap langkah politik Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang disebut-sebut tengah bersiap bergabung dengan Partai Gerindra dan menyatakan dukungan penuh kepada pasangan Prabowo-Gibran untuk dua periode ke depan.
Menurut Kanti, manuver politik Budi Arie menunjukkan perubahan arah yang terlalu cepat dan tidak mencerminkan konsistensi, mengingat selama ini ia dikenal sebagai loyalis Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Ia menilai sikap Budi Arie tidak matang secara politik dan justru memperlihatkan inkonsistensi yang mencolok di mata publik.
Melalui akun X @PreciosaKanti pada 4 November 2025, Kanti menyindir keras perubahan sikap Budi Arie yang dinilainya tidak masuk akal.
“Tiba-tiba Bahasa Sansekerta. Rambut menipis, tapi kelakuan macam bocah ngambek!” tulis Kanti.
Ia juga menyoroti pernyataan-pernyataan Budi Arie belakangan ini yang menurutnya semakin memperlihatkan ketidakmatangan dalam berpolitik.
“Ada aja jawabannya. Ngak masuk akal, tapi yakin! Ngak perduli orang lain melihat dia seperti badut!” tandasnya.
Kritik terhadap Budi Arie juga datang dari Juru Bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli, yang menyebut pernyataan Budi Arie sebagai bentuk kebohongan publik.
Guntur menilai bahwa Budi Arie sedang berupaya menjilat kekuasaan baru setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri.
“Penjilat dan pembohong menyatu dalam Budi Arie,” tulis Guntur di Threads pada 3 November 2025.
Ia juga menyinggung perubahan makna Projo yang selama ini dikenal sebagai singkatan dari Pro Jokowi, namun kini diklaim Budi Arie berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti negeri dan rakyat.
“Dia ingin menjilat Presiden Prabowo meski sudah dipecat dari menteri,” sebut Guntur.
Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan bentuk pengingkaran terhadap sejarah berdirinya Projo sebagai barisan relawan pendukung Jokowi sejak Pilpres 2014.
“Dengan berbohong soal kepanjangan Projo. Menjilat dan berbohong untuk muntahin Jokowi,” tegasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

