Budi Arie dan Projo Dinilai Lebih Cocok Merapat ke PSI daripada Gerindra

 

Repelita Jakarta - Mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersama relawan Projo disarankan untuk mempertimbangkan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada ke Partai Gerindra jika ingin tetap berada dalam jalur politik Presiden Joko Widodo.

Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 atau Siaga 98, Hasanuddin, menyampaikan bahwa Projo selama ini dikenal sebagai kelompok relawan fanatik Jokowi, sehingga arah politiknya seharusnya tetap sejalan dengan mantan presiden tersebut.

Hasanuddin menyoroti absennya Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dalam Kongres Projo terbaru. Menurutnya, ketidakhadiran dua tokoh tersebut menunjukkan adanya jarak politik yang semakin lebar antara Budi Arie dan Jokowi.

Sebaliknya, kehadiran Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco, dalam kongres tersebut dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap pendukung pasangan Prabowo-Gibran yang memenangkan Pilpres 2024.

Hasanuddin menyebut bahwa ketidakhadiran Jokowi dan Gibran dalam acara penting Projo sangat ironis, mengingat Gibran kini menjabat sebagai Wakil Presiden dan seharusnya hadir sebagai bentuk komitmen terhadap para pendukungnya.

Ia menilai bahwa sikap Jokowi dan Gibran berbeda dengan Sufmi Dasco yang justru hadir dan menunjukkan penghormatan terhadap simpatisan Prabowo-Gibran.

Hasanuddin menyarankan agar Budi Arie dan Projo bergabung ke PSI jika ingin tetap mengikuti garis politik Jokowi, karena ketidakhadiran Jokowi dan Gibran bisa diartikan sebagai sinyal ketidakcocokan dan penarikan dukungan.

Terkait perubahan logo Projo, Hasanuddin menilai hal tersebut wajar dilakukan oleh Budi Arie, termasuk kemungkinan mengubah singkatan Projo agar tidak lagi menonjolkan siluet Jokowi.

Ia menyarankan agar Budi Arie fokus pada dua hal menjelang Pemilu 2029, yaitu memperbaiki hubungan dengan Jokowi dan Gibran, atau mendukung penuh program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga