[BREAING NEWS] Baru Hitungan Bulan Menjabat, Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT Jelang Ulang Tahun ke-45,

Repelita Pekanbaru - Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi sorotan publik setelah terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah pejabat Dinas PUPR Provinsi Riau.

Penangkapan tersebut terjadi menjelang ulang tahunnya yang ke-45 pada 21 November 2025, menjadikannya salah satu kepala daerah termuda yang tersangkut kasus korupsi.

Abdul Wahid merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terpilih sebagai Gubernur Riau dalam Pilkada 2024 untuk masa jabatan 2025–2030, berpasangan dengan SF Harianto sebagai wakil gubernur.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, Wahid memiliki rekam jejak politik yang panjang, termasuk sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 dan dua periode sebagai anggota DPRD Riau sejak 2009 hingga 2019.

Politikus kelahiran 21 November 1980 itu mewakili daerah pemilihan Riau II yang mencakup wilayah Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Pelalawan.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkan pada 31 Maret 2024, Abdul Wahid tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp4,8 miliar untuk periode 2023.

Jumlah tersebut telah dikurangi dengan utang yang mencapai Rp1,5 miliar, sehingga nilai bersih kekayaannya berada di angka tersebut.

Sebagian besar kekayaan Wahid berupa aset tanah dan bangunan senilai Rp4,9 miliar yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau, termasuk Kampar, Pekanbaru, dan Indragiri Hilir.

Selain properti, Wahid juga memiliki dua unit kendaraan pribadi, yakni Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner, yang tercatat dalam laporan kekayaannya.

Penangkapan Abdul Wahid oleh KPK menambah daftar panjang kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi, meski baru menjabat beberapa bulan sebagai gubernur. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga