Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Bos KAI Sebut Utang Proyek Whoosh Bom Waktu, "Bisa Meledak Sewaktu-Waktu"


 Repelita Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin, mengingatkan bahwa utang besar dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh berpotensi menjadi bom waktu yang dapat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan pelat merah tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, pada 20 Agustus 2025.

Ia menegaskan bahwa pembiayaan proyek yang menggunakan skema pinjaman luar negeri dengan bunga dan tenor panjang menimbulkan risiko serius apabila tidak ditangani dengan langkah strategis.

Dalam penjelasannya, Bobby mengungkapkan bahwa KAI saat ini tengah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap seluruh struktur keuangan proyek, termasuk kewajiban yang ditanggung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Menurutnya, evaluasi tersebut penting untuk memastikan tidak ada ketimpangan antara potensi pendapatan operasional dan kewajiban pembayaran utang yang harus diselesaikan dalam jangka panjang.

Beban utang tersebut bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB) yang disalurkan melalui konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) bersama mitra asing.

Skema pembiayaan campuran ini disebut menambah kompleksitas pengelolaan keuangan karena melibatkan banyak pihak dan perbedaan regulasi antarnegara yang harus disesuaikan.

KAI bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) kini tengah mempersiapkan sejumlah opsi penyelamatan untuk mencegah dampak buruk terhadap arus kas perusahaan.

Salah satu langkah yang dikaji adalah restrukturisasi utang dan penataan ulang pembiayaan proyek agar lebih efisien tanpa menambah beban baru terhadap neraca keuangan BUMN.

Selain itu, Danantara juga sedang menyiapkan strategi jangka panjang yang mencakup opsi investasi ulang, kemungkinan konversi sebagian utang menjadi penyertaan modal, hingga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan aset pendukung proyek Whoosh.

Langkah ini diharapkan mampu meringankan beban KAI sekaligus menjaga kelangsungan proyek yang telah menelan biaya besar tersebut.

Meski berbagai skema tengah disusun, Bobby belum menguraikan secara detail mekanisme penyelesaian yang akan ditempuh.

Ia hanya menegaskan bahwa KAI berkomitmen untuk mencari solusi komprehensif yang tidak hanya menyelesaikan beban utang, tetapi juga memastikan keberlanjutan proyek Whoosh sebagai moda transportasi strategis nasional yang efisien dan berdaya saing tinggi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved