Berdiri Tahun 1775, Masjid Al Muttaqin Jadi Bukti Penyebaran Agama Islam di Manado

Repelita Manado – Masjid Al Muttaqin yang terletak di Kampung Pondol, Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, dikenal sebagai salah satu masjid tertua di wilayah pesisir Sulawesi Utara.

Diperkirakan masjid ini didirikan sekitar tahun 1775 M oleh rombongan nelayan dari Kesultanan Ternate yang menetap di pesisir Manado pada pertengahan abad ke-18.

Kelompok nelayan tersebut tidak hanya mencari penghidupan dari laut, tetapi juga membentuk komunitas dan menyebarkan ajaran Islam di kawasan pesisir yang saat itu belum terorganisasi secara formal.

Nama “Pondol” berasal dari bahasa Bantik yang berarti “ujung”, merujuk pada posisi geografis kampung ini yang berada di tepi laut dan menjadi batas daratan sebelum reklamasi pantai dilakukan.

Pada awalnya, masjid dibangun di area pantai karena pemerintah kolonial Belanda saat itu membatasi pembangunan di jalur utama atau kawasan protokol.

Namun, akibat abrasi dan reklamasi pantai, masjid kemudian dipindahkan ke lokasi yang sekarang sekitar tahun 1790.

Bangunan asli masjid telah mengalami kerusakan parah akibat pemboman pada masa Perang Dunia II, sehingga sebagian besar struktur awal tidak lagi tersisa.

Meski demikian, keberadaan Masjid Al Muttaqin tetap menjadi simbol sejarah awal masuknya Islam di Manado dan kawasan Sulawesi Utara secara umum.

Secara historis, masjid ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam di wilayah pesisir tidak hanya melalui jalur darat, tetapi juga melalui aktivitas laut seperti perdagangan, migrasi komunitas, dan kehidupan nelayan.

Masjid Al Muttaqin menjadi saksi bisu bagaimana ajaran Islam tumbuh di tengah masyarakat pesisir yang saat itu mayoritas belum memeluk agama secara formal atau beragama Kristen. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga