Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ayah Prada Lucky Diduga Langgar Disiplin soal Tak Percaya Pengadilan Militer

Repelita Kupang - Pengadilan Militer III-15 Kupang menggelar sidang perkara penganiayaan yang berujung pada kematian Prajurit Dua Lucky Chepril Saputra Namo.

Majelis hakim menghadirkan sejumlah saksi untuk memberikan keterangan dalam rangka mengungkap fakta hukum yang terjadi.

Ruang sidang dipenuhi oleh keluarga almarhum, termasuk ayahnya Pelda Chrestian Namo, ibunya Sepriana Paulina Mirpey, serta kerabat lainnya yang datang memberikan dukungan moral.

Di tengah jalannya proses hukum, pernyataan Pelda Chrestian di beberapa siaran televisi memicu perhatian publik.

Ia menyampaikan bahwa dirinya tidak menaruh kepercayaan terhadap sistem peradilan militer dan merasa tidak memperoleh informasi yang cukup dari satuannya terkait perkembangan kasus anaknya.

Sidang perkara dugaan penganiayaan berantai yang menyebabkan kematian Prada Lucky terus berlanjut di Pengadilan Militer III-15 Kupang.

Menanggapi pernyataan tersebut, Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Hendro Cahyono memberikan penjelasan kepada media pada Rabu, 5 November 2025.

Ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap kasus kematian Prada Lucky berjalan secara terbuka dan sesuai dengan aturan hukum militer yang berlaku.

Menurut Hendro, sidang telah memasuki tahap pemeriksaan saksi dan dirinya selaku pimpinan wilayah terus memantau jalannya persidangan.

Ia juga menekankan pentingnya disiplin dan etika keprajuritan dalam menghadapi situasi apapun, termasuk dalam proses hukum.

Hendro mengimbau agar media lebih selektif dalam menyampaikan pemberitaan agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.

Sebanyak 17 senior Prada Lucky yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan turut hadir dalam persidangan yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Terkait Pelda Chrestian, Hendro menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari Dandim 1627/Rote Ndao mengenai dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

Ia menyebutkan bahwa laporan tersebut sedang didalami dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hendro juga membantah tudingan bahwa Pelda Chrestian tidak mendapatkan informasi, dengan menyatakan bahwa yang bersangkutan telah dua kali dipanggil ke Korem untuk menerima penjelasan resmi.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses, mulai dari penyelidikan hingga penyerahan berkas ke Oditur Militer, dilakukan secara transparan.

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, Hendro menyatakan bahwa pihaknya turut hadir dalam prosesi pemakaman almarhum Prada Lucky.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved