Anas Urbaningrum Puji Prabowo Tanggung Utang Whoosh, Sindir yang Ribut Tak Siap Belajar Kebijakan

 

Repelita Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum, menyampaikan pujian terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan kesiapannya menanggung beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Pernyataan tersebut disampaikan Anas melalui unggahan di platform X pada Rabu, 5 November 2025.

Pernyataan Pak Prabowo itu bagus bin keren. Sesuai dengan tugas beliau sebagai Presiden sekarang.

Menurut Anas, proyek Whoosh memang layak untuk didiskusikan secara terbuka dan proporsional.

Ia menilai bahwa kebijakan publik, meskipun memiliki kelemahan, tetap perlu menjadi bahan pembelajaran bersama.

Bukan berarti jika kebijakan tentang Whoosh ada kelemahan dan kekurangan tidak boleh didiskusikan. Justru penting menjadi bahan perbincangan publik secara terbuka, obyektif dan proporsional.

Anas menekankan pentingnya menjadikan pengalaman dari proyek tersebut sebagai pelajaran agar kesalahan serupa tidak terulang di masa mendatang.

Buat apa? Untuk menjadi halaman-halaman belajar tentang kebijakan yang disiplin dan tertib syarat rukunnya.

Kebijakan yang akuntabel dan menghadirkan manfaat-maslahat secara luas.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan komitmennya untuk bertanggung jawab atas utang proyek Whoosh saat meresmikan Stasiun Tanah Abang di Jakarta pada Selasa, 4 November 2025.

Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab itu Whoosh semuanya.

Prabowo juga meminta PT Kereta Api Indonesia agar tidak khawatir terhadap kelanjutan proyek tersebut.

Saya sekarang tanggung jawab Whoosh.

Ia menjelaskan bahwa transportasi publik tidak seharusnya dinilai dari sisi untung rugi, melainkan dari manfaat yang diberikan kepada masyarakat.

Jangan dihitung untung rugi, tapi manfaat gak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu.

Namun, pernyataan Prabowo tersebut menuai tanggapan dari sejumlah pihak yang mempertanyakan penggunaan APBN untuk membayar utang proyek tersebut.

Sikap serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menegaskan bahwa dirinya tidak setuju jika APBN digunakan untuk menutup utang Whoosh.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga