Ambisi Budi Arie Bikin Jokowi seperti Dibuang ke Tong Sampah

 

Repelita Jakarta - Ambisi politik Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dinilai telah membuat posisi mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi terpinggirkan secara simbolik dan politis.

Langkah Budi Arie untuk bergabung dengan Partai Gerindra disebut sebagai titik balik yang menghapus jejak Jokowi dari Projo, termasuk rencana penggantian logo organisasi yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.

Pernyataan ini disampaikan oleh analis politik Saiful Huda Ems dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 November 2025, sebagai respons atas dinamika internal Projo dan arah politik Budi Arie.

Menurut Saiful, keputusan Budi Arie menunjukkan bahwa Jokowi tidak lagi menjadi pusat kekuatan dalam organisasi relawan yang dulu dibentuk untuk mendukungnya.

Ia menyebut bahwa ambisi Budi Arie telah menggeser Jokowi ke posisi yang tidak lagi relevan, bahkan seperti dibuang ke tong sampah oleh orang yang pernah menjadi pendukung utama.

Saiful menegaskan bahwa dalam politik dan kehidupan, pengkhianatan terhadap kepercayaan akan berujung pada pengkhianatan balik dari para pemuja.

Ia menyampaikan harapan agar Jokowi segera melakukan tobat nasuha atas berbagai langkah politik yang telah diambil selama menjabat sebagai Presiden.

Menurut Saiful, menjadi tukang kusen kayu yang jujur jauh lebih terhormat daripada menjadi politisi yang kemudian menjabat sebagai presiden dengan cara mengobral kebohongan.

Ia juga menyoroti keputusan Jokowi yang memaksakan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menduduki jabatan publik meskipun dinilai tidak memiliki kecakapan yang memadai.

Saiful menilai bahwa langkah tersebut dilakukan dengan cara mengakali konstitusi demi kepentingan politik keluarga.

Ia menyimpulkan bahwa akibat dari berbagai manuver tersebut, Jokowi kini hidup dalam kesendirian politik, diliputi penyakit, dan kelak akan dikenang secara negatif oleh sejarah. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga