Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Yusuf Muhammad Minta Publik Tak Terburu Menyanjung Purbaya Yudhi Sadewa Sebelum Ada Bukti Kinerja "Saya Takut Dikibuli Lagi"

 Purbaya Tiba-tiba Sambangi Markas Pasar Modal

Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Yusuf Muhammad kembali menyampaikan pandangannya secara terbuka terkait posisi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang belakangan ramai dibicarakan publik sebagai salah satu kandidat kuat calon wakil presiden pada Pilpres 2029.

Yusuf menilai bahwa euforia dukungan terhadap Purbaya terlalu berlebihan dan cenderung membabi buta, padahal belum ada bukti nyata atas kinerjanya sebagai pejabat publik.

Ia memilih untuk bersikap hati-hati dan tidak ikut larut dalam arus pujian yang menurutnya belum berdasar.

“Biar gua aja deh yang kritik Purbaya. Lainnya kalau mau sanjung-sanjung sampai setinggi langit juga gak apa-apa. Bebas aja,” tulis Yusuf melalui akun trheads pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Menurutnya, publik sebaiknya memberi waktu kepada Purbaya untuk membuktikan kinerjanya terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian berlebihan.

“Mending gue sabar dikit dan hati-hati, sambil mantau kinerjanya dan menunggu hasilnya,” ujarnya.

Yusuf mengakui bahwa sikap skeptisnya muncul karena pengalaman masa lalu yang membuatnya enggan terlalu cepat percaya pada pejabat negara.

“Bukannya apa, takut nanti dikibuli lagi kek sebelumnya. Tahu sendiri model pejabat kita?” imbuhnya.

Ia menyinggung pengalamannya selama sembilan tahun terakhir yang menurutnya berujung pada kekecewaan mendalam.

“Pengalaman 9 tahun yg ujungnya dikibuli udah cukup. Jangan sampai terulang lagi. Kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Bukan begitu?,” tulisnya.

Yusuf juga menyampaikan pesan langsung kepada Purbaya agar fokus pada kinerja dan tidak larut dalam pujian publik yang belum tentu berdasar.

“Maaf pak Menkeu, saya tunggu hasil kerjanya,” tutupnya.

Sementara itu, Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa dirinya tidak terkejut dengan naiknya nama Purbaya sebagai kandidat kuat cawapres 2029.

Ia mengaku sejak awal sudah memprediksi bahwa gaya komunikasi Purbaya memang diarahkan untuk kepentingan politik jangka panjang, bukan semata-mata urusan teknis kementerian.

“Sejak awal kan saya sudah mengatakan bahwa gaya Purbaya itu punya kepentingan jangka panjang,” ujarnya pada Kamis, 30 Oktober 2025.

“Bukan kepentingan kinerja sebetulnya, tetapi dia ingin mendapat simpati masyarakat untuk kepentingan politik pada 2029,” lanjutnya.

Ferdinand menilai wajar jika hasil survei menempatkan Purbaya sebagai calon terkuat untuk Pilpres mendatang, karena memang arah komunikasinya sudah disiapkan untuk itu.

“Saya tidak heran kalau ada yang mengatakan Purbaya itu calon terkuat sebagai cawapres 2029. Ya memang itulah tujuannya Purbaya,” katanya.

Meski demikian, ia mengajak masyarakat untuk tetap berpikir kritis dan tidak mudah terpesona oleh gaya bicara maupun pencitraan yang belum terbukti secara nyata.

"Jangan mudah terhipnotis dengan gaya-gaya pencitraan, ngomong ini ngomong itu, tetapi tidak bisa kerja nyata,” tegasnya.

Ferdinand juga menyinggung salah satu janji Purbaya yang menurutnya belum terealisasi, yakni penagihan utang dari sekitar 200 wajib pajak besar dengan nilai lebih dari Rp60 triliun dalam waktu satu minggu.

“Sampai sekarang sudah mau habis Oktober, enggak kelar juga barang itu,” ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved