Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Wacana Projo Jadi Partai Dinilai Manuver Populis, Pengamat: Jokowi Sudah Punya PSI, Budi Arie Cuma Bermimpi

 

Repelita Jakarta - Pengamat politik dan ekonomi Heru Subagia menilai bahwa pernyataan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengenai kemungkinan transformasi Projo menjadi partai politik hanyalah bagian dari strategi komunikasi politik.

Menurut Heru, langkah tersebut merupakan upaya untuk membangkitkan kembali semangat dan eksistensi Projo di tengah dinamika politik nasional yang terus berubah.

Ia menyebut bahwa isu pembentukan partai politik oleh Projo adalah manuver populis yang bertujuan menarik perhatian publik dan mengembalikan posisi Projo ke panggung politik.

“Dalam konteks komunikasi politik, ini upaya naik panggung. Projo ingin kembali bersemangat dan bangkit dengan memainkan isu populis soal partai politik,” ujar Heru pada 29 Oktober 2025.

Heru menilai bahwa gagasan tersebut tidak relevan dengan posisi Projo yang sejak awal dibentuk sebagai relawan pendukung Presiden Jokowi, bukan sebagai entitas politik dengan ideologi dan agenda kekuasaan sendiri.

Ia menjelaskan bahwa Projo dibentuk untuk mengawal dua periode kepemimpinan Jokowi, dan setelah masa jabatan presiden berakhir, organisasi tersebut kehilangan arah politiknya.

Heru juga menyoroti posisi politik Budi Arie yang dinilai tidak lagi kuat setelah dicopot dari jabatan Menteri Koperasi dan UKM oleh Presiden Prabowo.

Menurutnya, Budi Arie kini berada dalam tekanan politik dan bayang-bayang persoalan hukum yang membuat langkahnya semakin terbatas.

“Budi Arie bukan lagi siapa-siapa. Ia tidak punya portofolio kuat untuk menjadikan Projo sebagai partai politik,” tegas Heru.

Ia meyakini bahwa Jokowi sebagai Dewan Pembina Projo akan lebih memusatkan dukungannya kepada Partai Solidaritas Indonesia yang kini dipimpin oleh putranya, Kaesang Pangarep.

“Secara ideologis dan personal, Jokowi tentu akan lebih fokus membesarkan PSI. DNA politiknya ada di sana, bukan di Projo,” tambahnya.

Heru menyebut bahwa wacana pembentukan partai politik oleh Projo merupakan bentuk kepanikan dan keinginan Budi Arie untuk tetap eksis di panggung politik nasional.

Ia bahkan menyebut bahwa Budi Arie sedang memaksakan isu politik demi mendapatkan perhatian, meski secara struktur dan sumber daya Projo tidak memiliki kapasitas untuk menjadi partai politik.

“Budi Arie ini seperti memerkosa isu politik demi tampil di panggung. Padahal secara realitas, Projo bukanlah organisasi yang memiliki struktur, ideologi, maupun sumber daya memadai untuk menjadi partai politik,” ucap Heru.

Heru menegaskan bahwa membentuk partai politik bukanlah hal yang sederhana, melainkan membutuhkan modal besar dan struktur kepengurusan yang tersebar di seluruh provinsi dan sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia.

Ia meragukan kemampuan Projo dalam hal finansial dan organisasi, serta menyebut bahwa relawan tersebut tidak memiliki arah ideologis yang jelas.

“Projo hanyalah relawan dadakan tanpa arah ideologis yang jelas. Jadi, wacana menjadikan Projo sebagai partai politik hanyalah mimpi dan halusinasi Budi Arie,” tutup Heru (*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved