Repelita Medan – Aksi ekstrem yang dilakukan oleh Suci Feblika Silaban dengan memasang karangan bunga berisi kecaman di depan kampus kedokteran swasta ternama di Medan telah menghebohkan jagat maya.
Target dari kemarahan Suci adalah Sarah Wanda Nainggolan, seorang mahasiswi program profesi dokter yang diduga menjalin hubungan terlarang dengan suami Suci.
Setelah video karangan bunga tersebut viral dan ditonton jutaan kali, terungkap alasan pahit di balik tindakan nekat yang dilakukan oleh Suci Feblika.
Suci mengaku bahwa langkah tersebut merupakan bentuk luapan emosi setelah peringatan yang ia berikan kepada Sarah tidak pernah digubris.
Ia menyebut telah berulang kali meminta Sarah menjauhi suaminya, namun permintaan itu diabaikan begitu saja.
Puncaknya, rasa frustrasi dan sakit hati membuat Suci mengirimkan dua papan karangan bunga berisi makian langsung ke depan kampus tempat Sarah menimba ilmu.
Suci juga merekam momen tersebut dan membagikannya ke media sosial, membuat nama Sarah Wanda Nainggolan viral dalam waktu singkat.
Karangan bunga pertama berisi kalimat yang menyindir status akademik Sarah secara tajam.
"Selamat wisuda dokter gatal Sarah Wanda Nainggolan. Doktor hanya gelar, titel sejatimu pelakor," demikian isi papan tersebut.
Karangan bunga kedua menyinggung aspek moralitas Sarah secara lebih keras.
"Turut berduka cita atas meninggalnya akhlak dan moral dokter Sarah Wanda Nainggolan, pelakor yang sudah diajak tidur sama suami orang di saat istrinya mengurus anak bayinya. Gak perlu dihina, kau sudah terhina," tulis papan tersebut.
Dalam video yang diunggah pada 12 Oktober 2025, Suci mengungkap bahwa Sarah sempat mengakui hubungan terlarang itu terjadi satu kali di ruang tamu rumah Suci.
Namun, pengakuan tersebut terbantahkan setelah Suci menemukan bukti percakapan tak senonoh di ponsel Sarah.
Di bawah tekanan bukti, Sarah akhirnya mengakui bahwa perselingkuhan itu terjadi lebih dari sekali.
Hingga berita ini diturunkan, Sarah Wanda Nainggolan belum memberikan klarifikasi resmi atas tuduhan dan pengakuan yang disampaikan oleh Suci Feblika Silaban.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

