Repelita Kuala Lumpur - Tayangan video berdurasi pendek yang memperlihatkan Presiden Prabowo Subianto tampak termenung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur pada 27 Oktober 2025 menjadi sorotan besar di berbagai platform digital.
Kamera forum internasional menangkap momen ketika kepala negara Indonesia itu duduk di kursinya sambil menunduk dan terlihat tidak langsung menyadari sapaan dari Perdana Menteri Malaysia yang menghampirinya di barisan depan peserta konferensi.
Rekaman tersebut segera menyebar luas setelah sejumlah akun media sosial mengunggah ulang potongan video dari siaran resmi forum pada hari yang sama.
Dalam hitungan jam, potongan tersebut memicu diskusi panjang di kolom komentar yang mempertanyakan apakah Presiden sedang lelah, merenung, atau sekadar tidak fokus pada sesi pembukaan.
Kementerian luar negeri kemudian memberikan penjelasan bahwa Presiden Prabowo tetap menghadiri rangkaian utama KTT sebelum akhirnya kembali ke Indonesia pada 28 Oktober 2025 karena adanya agenda mendesak yang tidak dapat ditinggalkan.
Penjelasan itu disampaikan untuk meredam spekulasi mengenai kondisi kesehatan maupun dugaan ketidakhadiran dalam sesi-sesi penting pertemuan.
Di sisi lain, berbagai komentar dari masyarakat dunia maya bermunculan menanggapi cuplikan video tersebut.
Beberapa pengguna media sosial menganggap bahwa peristiwa itu hanyalah refleksi kelelahan akibat jadwal diplomatik yang padat, sementara yang lain menyoroti pentingnya menjaga citra negara dalam setiap forum internasional.
Salah satu komentar yang paling banyak dibagikan datang dari akun X @Dennysiregar7 pada 31 Oktober 2025 yang menulis, "Udah Pak, gak usah dipikirin...", komentar yang kemudian direspons beragam oleh warganet dengan perdebatan di kolom tanggapan.
Hingga hari ini, video tersebut masih ramai dibicarakan di berbagai kanal digital dan menjadi salah satu potongan visual paling viral dari perhelatan KTT ASEAN tahun ini.
Pihak Istana disebut tengah menyiapkan pernyataan lanjutan terkait aktivitas Presiden di forum tersebut untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman publik terhadap rangkaian acara yang dihadiri delegasi Indonesia.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

