Tujuan Awal Grup WA Mas Menteri Dibentuk Nadiem Makarim, Kuasa Hukum Tegaskan Tak Bahas Pengadaan

Repelita Jakarta - Kuasa hukum Nadiem Makarim, Tabrani Abby, menyampaikan bahwa grup WhatsApp bernama Mas Menteri Core Team tidak pernah dibentuk untuk membahas proyek pengadaan barang atau jasa.

Ia menjelaskan bahwa grup tersebut dibuat sebagai wadah diskusi mengenai pengembangan teknologi dalam sistem pendidikan nasional.

Menurut Abby, grup itu pertama kali dibuat oleh Nadiem sebelum menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dengan nama awal Edu Org.

Setelah Nadiem resmi dilantik sebagai menteri pada tahun 2019, nama grup tersebut diubah menjadi Mas Menteri Core Team.

Abby menyatakan bahwa pembentukan grup tersebut bertujuan untuk merancang gagasan pemberdayaan teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, sebagai bagian dari visi Nawacita dan rencana pembangunan jangka menengah 2019–2024.

Ia menambahkan bahwa inisiatif tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam sektor pendidikan.

“Grup ini dibuat sebagai realisasi dari Nawacita dan atau arahan Presiden Joko Widodo waktu itu,” kata Abby pada Senin 27 Oktober 2025.

Abby juga menjelaskan bahwa anggota grup terdiri dari para ahli di bidang pendidikan dan teknologi, termasuk dua staf khusus Nadiem saat itu, yaitu Jurist Tan dan Fiona Handayani.

Diskusi dalam grup tersebut mencakup berbagai topik reformasi pendidikan, seperti kebijakan zonasi, peningkatan mutu sekolah, dan perubahan sistem asesmen dari ujian nasional menjadi pendekatan yang lebih formatif.

Ia menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai produk atau merek tertentu dalam grup tersebut.

Topik mengenai Chrome baru muncul pada 6 Mei 2019, ketika salah satu anggota grup mengusulkan analisis perbandingan antara sistem Chrome dan Windows.

“Ada anggota yang di situ untuk membuat analisis perbandingan antara Chrome dengan Windows,” ujar Abby.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga