Repelita Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penelaahan internal terkait dugaan korupsi atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
Setyo yang pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertanian itu menegaskan bahwa KPK belum menetapkan jadwal pemanggilan saksi dalam waktu dekat.
Ia enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai substansi dugaan korupsi dalam proyek tersebut dan menyebut bahwa prosesnya masih berada dalam tahap kajian awal.
Menurut Setyo, sesuai dengan prosedur penanganan di KPK, setiap laporan atau informasi tambahan dari masyarakat harus melalui proses verifikasi dan analisis sebelum ditentukan langkah lanjutan.
“Saya belum cek ya, gitu. nanti pasti dari Direktorat Pelayanan Pengaduan Masyarakat nanti akan merespons seperti apa,” ujarnya kepada awak media, Rabu, 29 Oktober 2025.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pemanggilan pihak terkait untuk pemeriksaan, Setyo menjawab singkat bahwa proses tersebut biasanya diawali dengan penelaahan terlebih dahulu.
“Biasanya ditelaah dulu,” ucapnya.
Saat wartawan menanyakan tahapan penanganan kasus Whoosh di KPK, Setyo kembali memberikan jawaban singkat tanpa penjelasan rinci.
“Nanti saya cek lagi,” katanya.
Pernyataan Setyo Budiyanto tersebut memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Melalui akun X pribadinya @msaid_didu, Said Didu menyampaikan sindiran dengan pertanyaan sarkastik yang ditujukan kepada publik.
“Masih percaya sama @KPK_RI?” tulis Said Didu dalam unggahan yang diposting pada Kamis, 30 Oktober 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

