Sidang Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Dijadwalkan Dimulai 29 Oktober 2025

Repelita Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan telah mengajukan surat permohonan untuk menggelar sidang etik terhadap sejumlah anggota DPR RI yang berstatus nonaktif. Surat tersebut telah diterima oleh pimpinan DPR sejak pekan lalu.

Dasco menjelaskan bahwa pimpinan DPR telah memberikan izin kepada MKD untuk menyelenggarakan sidang etik meskipun saat ini DPR sedang berada dalam masa reses. Ia menegaskan bahwa sidang tersebut akan digelar secara terbuka sesuai permintaan MKD.

Pimpinan DPR sudah menerima surat dari MKD, permohonan mengadakan sidang di masa reses, dari minggu lalu dan pimpinan DPR sudah mengizinkan untuk mengadakan sidang terbuka MKD di masa reses, ujar Dasco, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa seluruh agenda sidang etik diserahkan sepenuhnya kepada MKD. Menurutnya, proses sidang akan dimulai pada tanggal 29 Oktober 2025 dan MKD memiliki kewenangan penuh untuk menentukan jalannya persidangan.

Dan agendanya diserahkan sepenuhnya kepada MKD yang rencananya akan dimulai pada tanggal 29 Oktober 2025, terang Dasco.

Sebagai informasi, terdapat lima anggota DPR RI yang telah dinonaktifkan menyusul aksi unjuk rasa yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Kelima anggota tersebut adalah Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Fraksi Partai NasDem, Surya Utama (Uya Kuya) dan Eko Patrio dari Fraksi PAN, serta Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar.

Keputusan penonaktifan kelima legislator tersebut diambil dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan perwakilan fraksi-fraksi. Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa langkah penonaktifan akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme internal masing-masing partai politik.

Meskipun telah dinonaktifkan, hak keuangan para anggota DPR yang bersangkutan telah dihentikan sementara. Penghentian hak tersebut berlaku selama status nonaktif masih diberlakukan dan belum ada keputusan lanjutan dari MKD.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga