Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar

Repelita Jakarta – Pernyataan mantan Presiden Joko Widodo yang menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh sebagai investasi sosial memicu reaksi tajam dari kalangan akademisi.

Salah satu yang menyoroti pernyataan tersebut adalah Profesor Sulfikar Amir, sosiolog perkotaan dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Melalui akun X pribadinya @sociotalker pada Senin, 27 Oktober 2025, Sulfikar menyindir Jokowi dengan kalimat yang langsung menyentil latar belakang pendidikan sang mantan presiden.

Makanya kuliah yang benar biar paham investasi sosial itu naon (apa), tulis Sulfikar, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.

Sindiran tersebut muncul di tengah sorotan publik terhadap istilah investasi sosial yang digunakan Jokowi dalam menjelaskan proyek Whoosh.

Banyak netizen yang turut mempertanyakan makna istilah tersebut, bahkan beberapa di antaranya meminta penjelasan dari chatbot kecerdasan buatan milik Elon Musk, Grok.

@grok, bisa jelaskan, apa yang dimaksud dengan investasi sosial?, tulis salah satu pengguna.

Ngomong asal ngawur, ceplas ceplos bae pak bapak. tolong jelaskan investasi sosial itu apa @grok?, timpal netizen lainnya.

Pernyataan Jokowi sebelumnya disampaikan di Surakarta, Jawa Tengah, saat menanggapi polemik utang dan dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

Ia menegaskan bahwa proyek tersebut sejak awal tidak dirancang untuk mengejar keuntungan finansial, melainkan sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang.

Transportasi massa, transportasi umum itu tidak diukur dari laba, tetapi adalah diukur dari keuntungan sosial, ujar Jokowi.

Menurutnya, proyek Whoosh lahir dari kebutuhan untuk mengatasi kemacetan parah yang telah melumpuhkan wilayah Jabodetabek dan Bandung selama bertahun-tahun.

Jokowi menyebut bahwa kerugian negara akibat kemacetan telah mencapai triliunan rupiah, dan pembangunan transportasi massal seperti Whoosh bertujuan untuk mengurangi dampak tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa manfaat dari proyek ini bersifat non-finansial, seperti pengurangan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, penurunan polusi, dan efisiensi waktu tempuh.

Di situlah keuntungan sosial yang didapatkan dari pembangunan transportasi massa, ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved