
Repelita Subang - Unggahan promosi Aqua yang selama ini menampilkan citra air pegunungan alami kini menjadi sorotan tajam publik setelah fakta di lapangan menunjukkan bahwa sumber air yang digunakan berasal dari pengeboran tanah dalam.
Inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke pabrik Aqua di Subang pada Rabu, 22 Oktober 2025, mengungkap bahwa air yang diproduksi bukan berasal dari mata air pegunungan seperti yang selama ini diklaim dalam iklan.
Dalam kunjungan tersebut, seorang perwakilan perusahaan menyampaikan bahwa air diambil dari bawah tanah melalui proses pengeboran, bukan dari aliran mata air alami.
Temuan ini langsung memicu gelombang reaksi dari masyarakat, terutama di media sosial, yang merasa telah tertipu oleh narasi iklan Aqua selama bertahun-tahun.
Sidak pabrik Aqua di Subang, Dedi Mulyadi shock ketika tau kalo produksi airnya ambil dari dalam tanah alias di bor. Iklannya 100% murni air pegunungan, gak taunya air sumur bor, se-negara kena prank. Konoha ooh Konoha ...., komentar akun X @bobby_risako### yang dikutip Kamis, 23 Oktober 2025.
Berita HEBOH yang bakal VIRAL panjang nih... Ternyata kata mata air pegunungan itu cuma sekedar bahasa marketing. Nyatanya berasal dari air tanah dalam! Merknya apa sih ini??? Ya merk air yang artinya sama dengan aqua, sambung @Santorinis###.
Iya, kesannya kalau Aqua itu lebih elite dibanding merk lainnya, karena iklannya luar biasa menyegarkan dan ada nama besar Danone. Engga tahunya podo wae air sumur bor.., tulis @abu_war##.
Selama ini, Aqua dikenal luas sebagai produk air mineral yang diklaim berasal dari gunung-gunung terpilih, disaring oleh bebatuan pelindung, dan bebas dari proses rekayasa.
Iklan-iklan tersebut membentuk persepsi bahwa Aqua adalah air murni dari pegunungan yang tidak tercemar, sehingga temuan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kejujuran dalam promosi dan pelabelan produk.
Publik mempertanyakan apakah selama ini mereka telah diberikan informasi yang akurat mengenai asal bahan baku produk yang dikonsumsi setiap hari.
Kekecewaan masyarakat semakin meluas karena citra Aqua sebagai air pegunungan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan proses produksi yang menggunakan air tanah dalam melalui pengeboran.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

