Said Didu: Prabowo Perlu 10 Sosok Seperti Purbaya untuk Wujudkan Pemerintahan Bersih

 

Repelita Jakarta - Aktivis sosial Muhammad Said Didu menyampaikan bahwa gaya komunikasi dan kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang blak-blakan merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Ia menyebut bahwa pendekatan Purbaya yang kerap membuka persoalan lama adalah bagian dari strategi pemerintahan untuk mengungkap kebijakan ekonomi masa lalu yang selama ini dianggap tidak bermasalah.

Dalam pernyataannya pada Rabu, 29 Oktober 2025, Said Didu menyoroti dominasi kebijakan fiskal yang dijalankan oleh Sri Mulyani selama dua dekade terakhir, yang menurutnya seolah menjadi satu-satunya kebenaran.

Ia mengatakan bahwa kehadiran Purbaya dengan gaya netral dan terbuka telah membuka kotak Pandora terhadap berbagai isu yang selama ini tertutup.

Said Didu menilai bahwa kebijakan ekonomi di era Sri Mulyani menyisakan persoalan besar, terutama dalam hal peningkatan utang negara dan beban cicilan yang semakin tinggi.

Ia menyebut bahwa utang negara meningkat dari Rp8 ribu triliun menjadi Rp24 ribu triliun, cicilan utang naik dari Rp400 triliun menjadi Rp1.600 triliun, dan bunga utang melonjak dari 2 persen menjadi 6 hingga 7 persen.

Menurutnya, keberanian Purbaya dalam mengungkap hal-hal tersebut bukanlah inisiatif pribadi, melainkan bagian dari mandat Presiden Prabowo untuk membongkar penyimpangan kebijakan lama.

Said Didu menyampaikan bahwa Purbaya yang dikenal sebagai sosok tenang dan ilmuwan kini tampil sebagai figur yang berani dan kritis, yang diyakini sebagai bentuk pelaksanaan perintah langsung dari Presiden.

Ia menyebut bahwa Purbaya dijadikan contoh menteri yang diminta untuk membuka penyimpangan masa lalu agar pemerintahan Prabowo benar-benar transparan dan bersih.

Said Didu menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo ingin menjadikan Purbaya sebagai model untuk menteri-menteri lain dalam mengungkap kebijakan yang selama ini tertutup.

Ia bahkan menyebut bahwa setidaknya ada sepuluh kementerian yang membutuhkan sosok seperti Purbaya untuk membongkar potensi masalah besar yang masih tersimpan.

Menurutnya, kementerian seperti ATR/BPN, ESDM, Kehutanan, KKP, Kemensos, Perdagangan, PU, dan Perekonomian masih memerlukan figur yang berani dan terbuka seperti Purbaya.

Said Didu menambahkan bahwa langkah Purbaya membuka persoalan lama perlu mendapat dukungan publik, selama tujuannya adalah untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Ia menegaskan bahwa jika gaya transparan seperti itu diterapkan secara konsisten di semua sektor, maka Indonesia dapat benar-benar menuju pemerintahan yang bersih dan akuntabel (*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga