Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Rosan Roeslani Ungkap Akal-akalan Keuangan BUMN, Ngaku Untung tapi Harus Pinjam ke Bank

 Mengulik Langkah Erick Thohir Lakukan Efisiensi di BUMN - Olenka

Repelita Jakarta – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengungkap praktik rekayasa laporan keuangan yang dilakukan sejumlah perusahaan pelat merah. Ia menyebut bahwa tindakan tersebut dilakukan agar perusahaan terlihat memiliki keuntungan tinggi.

Rosan menjelaskan bahwa manipulasi laporan keuangan itu terungkap saat Danantara meminta setoran dividen dari perusahaan terkait. Ia mencontohkan situasi di mana perusahaan mengklaim laba besar, namun tidak memiliki dana tunai untuk menyetor dividen.

Wah Pak, dividen kita besar. Oke, dividennya dikirimkan. Nanti Pak, kita harus pinjam duit ke bank dulu, ujar Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa tidak jarang perusahaan pelat merah berani melakukan fraud demi mempercantik laporan keuangan. Menurutnya, praktik tersebut kerap mendapat dukungan dari para komisaris.

Rosan menyebut bahwa semakin bagus laporan keuangan suatu perusahaan, semakin tinggi pula tantiem yang diterima oleh komisaris. Hal itu berlaku sebelum Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan penghapusan tantiem bagi komisaris BUMN.

BPI Danantara telah menetapkan aturan baru yang berlaku efektif untuk tahun buku 2025, di mana para komisaris BUMN tidak lagi menerima tantiem.

Rosan menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Danantara tidak akan memberikan toleransi terhadap perusahaan pelat merah yang melakukan manipulasi laporan keuangan.

Saya bilang, di bawah Danantara, di bawah pimpinan saya, tidak ada lagi di BUMN yang melakukan hal-hal mempercantik buku atau kelihatan profitnya gede, tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun mendatang akan dilakukan koreksi terhadap laporan keuangan beberapa perusahaan BUMN. Menurutnya, koreksi tersebut termasuk untuk perusahaan besar yang pelaporannya tidak sesuai dan tidak benar.

Termasuk yang besar-besar, karena pelaporannya tidak sesuai dan tidak benar, ujarnya.

Sementara itu, Danantara menargetkan dividen dari BUMN mencapai Rp750 triliun dalam lima tahun ke depan. Rosan menyebut bahwa total dividen dari perusahaan pelat merah tahun ini berada di kisaran Rp140 triliun hingga Rp150 triliun.

Nah kalau kita bicara kali 5 untuk perhitungan gampang mungkin ya, jadi Rp150 triliun. Kalau kita kali 5 berarti nilainya berapa? Rp750 triliun. Itu dalam 5 tahun depan yang kita bisa investasikan, ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved